Berita Kaltara Terkini
Ketua DPW PAN Kaltara Ibrahim Ali Sebut Partai Ummat tak Ganggu Pemilih PAN
Empat hari sudah Partai Ummat berdiri usai dideklarasikan oleh Amien Rais, pada Kamis (29/5/2021) lalu.
Penulis: Risnawati | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANA TIDUNG - Empat hari sudah Partai Ummat berdiri usai dideklarasikan oleh Amien Rais, pada Kamis (29/5/2021) lalu.
Sebagaimana diketahui, mantan Ketua MPR RI itu, merupakan penggagas Partai Amanat Nasional (PAN), yang kemudian mendirikan partai baru bernama Partai Ummat, usai hengkang dari partai lamanya.
Soal dideklarasikannya Partai Ummat, Ketua DPW PAN Kalimantan Utara, Ibrahim Ali beranggapan bahwa hal itu tidak menjadi masalah bagi PAN Kaltara.
Baca Juga: Sabar Santuso Sebut Partai Ummat Berdiri Karena Keinginan untuk Perubahan Nuansa Politik
Baca Juga: Partai Ummat Dideklarasikan, PAN Bulungan Kaltara Pastikan Tetap Solid
"Negara ini kan negara demokrasi, siapa pun memiliki hak. Dalam undang-undang kan diatur hak memilih dan dipilih, itu kan hak warga negara indonesia.
Termasuk berserikat, mendirikan partai politik, ya silahkan," ujarnya kepada TribunKaltim.Co, Senin (3/5/2021).
Baca Juga: PAN Bontang tak Khawatirkan Kemunculan Partai Ummat, Ketokohan Amien Rais Tidak Menarik Banyak Kader
Baca Juga: Didapuk jadi PIC Pendirian Partai Ummat Kaltara, Sabar Santuso Akui Sudah Mundur dari PAN Tahun 2020
Dia mengatakan, setiap partai politik memiliki konstituennya masing-masing.
Sehingga PAN tidak akan merasa terganggu, begitupun sebaliknya.
"Dari sekian partai, PAN memiliki kursi di DPR RI, jadi kami merasa tidak akan terganggu lah basis-basis konstituen PAN. Jadi tidak masalah," ucapnya.
Disinggung soal kader PAN Kaltara yang membelot ke Partai Ummat, dia pastikan, selama dibawah kepengurusannya sebagai ketua DPW, tidak ada kader PAN Kaltara yang bergeser ke partai lain.
Baca Juga: Siapa Ridho Rahmadi? Dari Urus IT Hingga jadi Ketum Partai Ummat, Cek Isi Kepala Menantu Amien Rais
Baca Juga: Terpilih Secara Aklamasi, Yohanes Avun Jabat Ketua DPD Partai Golkar Mahulu
"Kalau pun ada, itu dia sudah bukan kader PAN lagi, dia sudah berhenti atau mengundurkan diri dari PAN.
Tidak ada sanksi-sanksi, kita menghormati pilihan itu," katanya. (*)