Ibu Kota Negara
Jelang Peletakan Batu Pertama Ibu Kota Negara, DPRD PPU Minta Perusahaan Nasional Akomodir Warga
Anggota DPRD PPU (Penajam Paser Utara), Abdul Rahman Wahid, angkat bicara terkait kondisi banyaknya perusahan setingkat nasional.
Namun, dalam pembangunan kawasan Ibu Kota Negara hanya akan menggunakan 5.600 hektare bidang tanah.
Baca juga: Jadwal Batu Pertama Ibu Kota Negara, Menteri Suharso Monoarfa: Berharap Groundbreaking Ramadhan Ini
Baca juga: Bappenas Beber Skema Pembiayaan Ibu Kota Negara, Suharso Monoarfa: Seperti Nyicil Mobil
"Ini jauh di bawah 10 persen. Dari sisi itu kita respek terhadap lingkungan," ujarnya.
Pemindahan Ibu Kota Negara (Ibu Kota Negara) ke Kalimantan Timur menjadi salah satu pembuktian negara.
Indonesia yang selama ini dituduh merusak lingkungan dan hutan, mampu memulihkan jantung dunia.
Pasalnya, dalam rencana pembangunan Ibu Kota Negara, Bappenas akan mengganti dan memperbaiki hutan kembali.
Sebagaimana diketahui, lokasi kawasan Ibu Kota Negara baru memang masuk ke dalam hutan lindung indonesia.
"Kita menjanjikan kepada dunia, Ibu Kota Negara adalah Forest City. Akan kita replanting dan akan kita lakukan perbaikan hutan. Kita ingin demonstrasikan kepada dunia," ucapnya.
Ia juga memastikan, pembangunan Ibu Kota Negara tidak akan mengganggu populasi hewan endemik Kalimantan, Bekantan.
Pihaknya terus berupaya untuk memastikan agar pembangunan Ibu Kota Negara tidak mengganggu habitat Bekantan, salah satunya dengan menghadirkan para ahli.
Kendati demikian, ia tak menjabarkan secara detail terkait cara menjaga hutan habitat Bekantan seiring berjalannya pembangunan Ibu Kota Negara.
"Tidak akan diganggu. Masyarakat yang menjadi enklave, saya kira mereka juga harus terangkat kesejahteraannya. Jangan sampai merasa terasingkan," jelasnya.
Selain itu, Suharso mengklaim, antusiasme masyarakat Kalimantan Timur terhadap rencana pembangunan Ibu Kota Negara baru, begitu tinggi.
Menurutnya, masyarakat Kalimantan Timur justru bergembira melihat daerahnya akan menjadi ibu kota negara.
"Orang daerah jauh lebih gembira dibanding orang di pusat. Termasuk pers di daerah, lebih gembira ketika ada pembangunan Ibu Kota Negara," kata dia.
"Kan mereka keingintahuannya tinggi, karena akan jadi orang ibu kota," ucapnya.
Berita tentang Ibu Kota Negara
Penulis Dian MS | Editor: Budi Susilo