Lebaran Idul Fitri 2021

Harga Sembako di Tarakan, 5 Hari Sebelum Idul Fitri, Cabai Masih Rp 130 Ribu dan Ayam Rp 45 Ribu

Inilah informasi harga sembako di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara menjelang hari raya Lebaran Idul Fitri 2021

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Memasuki H-5 perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah, harga ayam masih bertahan di angka Rp 45 ribu per kilogram dan harga cabai juga masih tinggi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

Wujud stabilisasi harga dilakukan melihat kondisi daerah yang tidak memiliki stok barang yang cukup digunakan dan dikonsumsi masyarakat.

Dalam hal ini lanjutnya pemerintah harus bergerak mendatangkan pasokan dari luar wilayah yang mengalami kelebihan stok barang.

Ia melanjutkan, salah satu wujudnya belum lama ini dilakukan memorandum of understanding (MoU) antara Pemkot Tarakan lewat Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri bersama perusahaan penyedia telur dari luar Kaltara.

Yufrizal menjelaskan, dalam hal ini BI hanya menjadi fasilitator. BI melihat potensi wilayah di Jawa Timur saat itu mengalami surplus pasokan stok telur.

Baca Juga: Larangan Mudik Hingga 17 Mei di Kaltara, Bandara Juwata Tarakan Tetap Layani Penerbangan Perintis

"Jadi kita bergerak melihat titik mana yang krusial dan menyebabkan tidak adanya stok. Dan memang kemarin harga telur naik," urainya.

Sehingga lanjut Yufrizal, dari BI fokus menjadi fasilitator dan membuatkan MoU dengan harapan Tarakan tak lagi mengalami kendala untuk pasokan telur.

Adapun MoU diteken 27 April 2021 lalu. Dan perusahaan dari Jatim sudah mulai mendatangkan pasokan ke Tarakan. Untuk tahap awal satu kontainer telur didatangkan.

Ia melanjutkan, wilayah Jawa Timur memang dikenal sebagai wilayah penghasil telur. Seperti di Kabupaten Blitar.

Baca Juga: Juni 2021, SAR Tarakan Kembali Dapat Jatah Satu Unit Kapal Penyelamat

Baca Juga: Boleh Mudik Lokal, Walikota Tarakan dr Khairul Tegaskan Prokes dan Kapasitas 50 Persen Masih Berlaku

"Salah satu koperasinya per hari bisa menghasilkan 1.000 sampai 1.200 ton telur. Dan mereka selain memasok di internal Jatim, juga memasok sampai ke DKI dan Papua," ulasnya.

Pada intinya BI dalam hal ini menjembatani wilayah atau daerah yang mengalami defisit dan daerah yang mengalami surplus.

Sehingga bisa mewujudkan kestabilan harga.

Selain telur lanjut Yufrizal, tidak menutup kemungkinan komoditas lainnya bisa ikut didatangkan.

"Nanti akan dilihat lagi mana sentra produksi yang menguntungkan buat perusahaan. Kami tinggal menjembatani,"jelasnya.

TINJAU - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara saat memantau harga pasar, bersama Wali Kota Tarakan, Sabtu (8/5/2021).
TINJAU - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara saat memantau harga pasar, bersama Wali Kota Tarakan, Sabtu (8/5/2021). (TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH)

Namun lanjutnya tentu harus memperhatikan kebutuhan. Jika Tarakan membutuhkan banyak stok, maka yang didatangkan sesuai permintaan.

Dan juga dengan tidak mengganggu pasokan lokal. Misalnya mau datangkan cabai, bawang dan lain-lain, jangan sampai mengganggu pasokan lokal dan pengusaha. Karena tujuan kita menutupi kekurangan.

Supaya tidak terjadi lonjakan harga dan angka inflasi bisa ditekan," pungkasnya.

Berita tentang Lebaran Idul Fitri 2021

Berita tentang Tarakan

Penulis Andi P | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved