Berita Samarinda Terkini
Walikota Andi Harun Ungkap Pelanggaran di Pasar Ramadhan GOR Segiri Samarinda
Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut menyampaikan bahwa ada beberapa catatan pelanggaran minor atau pelanggaran ringan.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pasar Ramadan di kawasan GOR Segiri Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), ditutup Jumat (7/5/2021) petang.
Penutupan dilakukan Walikota Samarinda Andi Harun, dan turut hadir pula Wakil Walikota Samarinda Rusmadi, Sekretaris Kota Sugeng Chairuddin, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, serta TNI/Polri.
Andi Harun menuturkan, dengan adanya pasar Ramadan itu pastinya akan dilakukan evaluasi lantaran pelaksanaan yang dianggap mendadak berdasarkan permintaan dan desakan dari masyarakat.
Tetapi kala itu, tak luput juga dilakukan pertimbangan, hingga akhirnya telah mendapatkan jaminan dari Dinas Kesehatan, Dispora, Satpol PP dan Dishub Samarinda, atas kebijakan yang diambilnya.
"Sekira 4 - 5 hari sebelum ramadhan diputuskan. Tapi satu yang saya paling bersyukur yakni masyarakat bisa menikmati pasar ramadhan," ungkapnya kepada Tribunkaltim.co.
Baca juga: Walikota Samarinda Andi Harun Minta Warga Bersinergi Menanggulangi Covid-19 Saat Idul Fitri
"Yang akan kita evaluasi termasuk tempat keamanan dalam pelaksanaan pasar ramadan," sambungnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut menyampaikan bahwa ada beberapa catatan pelanggaran minor atau pelanggaran ringan.
Diantaranya ada warga hanya mengenakan masker di dagunya bukan untuk menutup mulutnya. "Ketika kita tegur barulah mereka pasang lagi ke mulutnya," bebernya.
Terus itu, catatan selanjutnya yakni rute keluar masuk. Mulanya di satu line dilakukan dua jalur, sehingga yang datang dan keluar bisa sama-sama, hal tersebut berpotensi menimbulkan kemacetatan dan kerumunan.
"Pada hari keempat dan kelima, melakukan evaluasi untuk satu jalur. Alhamdulillah berjalan dengan lancar arus pengunjung itu," imbuh AH sapaan karibnya.
Sementara itu, Erham Yusuf Kadispora Kota Samarinda menuturkan bahwa peresmian pada hari merupakan kegiatan seremonialnya saja, resminya ditutup pada tanggal 9 Mei 2021 mendatang.
Selaku penanggungjawab di lapangan, ia juga menyampaikan catatan - catatan. Yakni adanya tenda roboh, dan adanya informasi kehilangan barang.
Kendati demikian, Walikota Samarinda mengarahkan kemungkinan perlunya pasang CCTV di kawasan pasar Ramadhan selanjutnya.
"Sehingga semua aktivitas yang ada di pasar ramadhan bisa terdeteksi," pungkasnya. (*)