Lebaran Idul Fitri 2021

Hari Keempat Larangan Mudik, Pelabuhan Speedboat Kayan II Masih Sepi, Penumpang Tak Lebih 300 Orang

Memasuki hari keempat larangan mudik, suasana Pelabuhan Speedboat Kayan II, tampak masih sepi.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi |
TRIBUNKALTARA.COM/MAULANA ILHAMI FAWDI
Suasana Pelabuhan Speedboat Kayan II, Tanjung Selor yang tampak sepi penumpang selama pemberlakukan larangan mudik oleh pemerintah. TRIBUNKALTARA.COM/MAULANA ILHAMI FAWDI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR– Memasuki hari keempat larangan mudik, suasana Pelabuhan Speedboat Kayan II, tampak masih sepi.

Terlihat hanya sekitar lima orang penumpang sedang menunggu kedatangan speedboat menuju Tarakan di ruang tunggu.

Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga masa larangan mudik selesai atau hingga tanggal 17 Mei mendatang.

Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Tanjung Selor, Ujang Sunardi mengungkapkan, hingga Sabtu lalu, jumlah penumpang yang datang maupun yang berangkat di bawah 300 orang.

Dengan jumlah armada speedboat yang dikerahkan sebanyak 13 hingga 14 unit tiap harinya.

Baca juga: Larangan Mudik Bulungan, Hanya Berangkatkan 13 Speedboat Saja, Pelabuhan Kayan II Sepi

“Per hari Sabtu lalu, yang berangkat ada 294 orang dan yang tiba ada 260 orang,” ujar Ujang Sunardi, Minggu (9/4/2021).

“Memang menurun dari biasanya, biasanya per harinya di atas 500 orang, karena ada larangan mudik jadi sangat berpengaruh,” katanya.

Sementara itu, pemilik usaha speedboat Limex, Machmuddin mengaku pihaknya tetap memberangkatkan speedboat jurusan Tanjung Selor-Tarakan, dan sebaliknya.

Kendati jumlah penumpang menurun, pihaknya tetap memberangkatkan speedboat, namun dengan waktu berselang tiap dua hari.

“Kalau kami tetap jalan memang sepi, tapi masih ada yang naik,” ujarMachmuddin.

Baca juga: Jelang Idul Fitri 2021, Aktivitas Pelabuhan Speed Boat Malinau Banyak Layani Pengiriman Barang

“Kalau sekarang jalannya tiap dua hari, hari ini jalan, besok berhenti, besok lagi jalan lagi,” tambahnya.

Dengan tidak mengoperasikan speedboat tiap harinya, menurut Machmuddin, adalah langkah untuk menekan ongkos perjalanan.

“Kalau jalan tiap hari bisa tidak nutup, tapi kalau selang-seling seperti ini, untuk ongkos masih bisa nutup,” katanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved