Berita Nasional Terkini
Polemik Pidato Presiden Sebut Bipang Ambawang, SAS Institute Minta Pendukung Jokowi tak Berlebihan
Polemik pidato presiden yang sebut bipang ambawang, SAS Institute minta pendukung Jokowi tak berlebihan.
Ketika ditanya wartawan terkait pernyataan Ketua JoMan, Abi Rekso menyatakan “Ini pendukung Jokowi atau perong-rong Jokowi, selalu membesar-besarkan isu”.
“Kalau ditanya pendukung Jokowi, justru kita heran. Kalau berfikir rasional, harusnya pedukung itu mereduksi masalah bukan membesar-besarkan yang tidak penting.
Pernyataanya itu hanya memperkeruh keadaan. Tidak ada solusi disana,' katanya.
Abi Rekso juga menilai sangat janggal ats pernyataan Immanuel yang tendensius kepada Mensesneg Pratikno.
“Lagi pula, saudara Immanuel tidak melaksanakan sholat Ied dan Idul Fitri.
Baca juga: NEWS VIDEO Jokowi Jadi Bulan-Bulanan Usai Promosi Bipang Ambawang
Artinya, dia bukan orang yang berdampak langsung terhadap kekeliruan pidato Presiden. Jadi reaksinya tidak perlu berlebihan,” papar Abi Rekso.
Abi juga berkelakar. "Atau jangan-jangan Bipang Ambiwang menu favorite saudara Noel di hari Natal dan Tahun Baru," katanya.
Pidato Jokowi Sebut Bipang Ambawang
Pernyataan Jokowi yang mempromosikan kuliner khas nusantara termasuk Bipang Ambawang itu menjadi polemik.
Sebab, Jokowi menyebut makanan khas Kalimantan Barat itu sebagai kuliner yang biasanya dibawa mudik.
"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," lanjutnya.
Mengenai polemik itu, Roy Suryo membenarkan ada kata Bipang dalam pidato Jokowi.
Hal tersebut ia sampaikan dalam cuitannya di akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Sabtu (8/5/2021).
"Viral statemen Pidato (yg diunggah resmi Akun KemenDag 05/05/21) ini karena ada jelas kata "Bipang (=baBI PANGgang) Ambawang"," tulisnya.
Roy Suryo kemudian mengajak masyarakat untuk memaafkan Jokowi.