News Video
NEWS VIDEO Dugaan Virus Hog Cholera Menyerang Ternak Babi di Berau, Pertama Kali di Kalimantan Timur
Dari pihak Kabupaten dan dokter hewan Distanak mendapatkan dugaan bahwa babi yang mati ini terserang virus Hog Cholera.
TRIBUNKALTIM.CO, GUNUNG TABUR - Mendapati laporan ternak babi yang mati secara massal di Kampung Maluang dan Paribau Berau.
Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim melakukan investigasi atas dugaan penyakit yang menyerang.
Kegiatan itu juga diikuti oleh pihak Balai Karantina Pertanian kelas II Tarakan Wilayah Kerja Berau.
Tahapan awal setelah adanya laporan, pihak provinsi mengambil sampel darah untuk mendiagnosa lebih lanjut terkait penyakit yang menyerang.
Kepala Bidang Keswan Kesmavet, Distanak Berau, I Putu Sepion menjelaskan salah seorang peternak melaporkan ternak babi miliknya mati.
Laporan itu dimulai sejak 10 Mei 2021.
Baca juga: Kartu Sembako Telah Jalan, tapi Warung Elektronik untuk 100 Kampung di Berau Belum Tercukupi
Yang kemudian disusul oleh laporan lainnya di 3 RT yang ada. Total kematian itu sebanyak 66 ekor dari 647 populasi di Kampung Maluang dan Paribau.
“Ada laporan lebih dari satu, jadi kami langsung tindak lanjuti. Pertama pengobatan dulu oleh dokter hewan, diberi obat tetapi ternaknya sudah pada loyo,” jelasnya kepada Tribun Kaltim, Rabu (19,5/2021).
Dari pihak Kabupaten dan dokter hewan Distanak mendapatkan dugaan bahwa babi yang mati ini terserang virus Hog Cholera.
Kendati memerlukan penanganan lebih lanjut, pihak mereka bekerja sama dengan provinsi untuk mengambil sample darah agar penyakit dapat diantisipasi serta mengurangi angka kematian.
Putu menjelaskan, dugaan virus itu menjadi yang pertama kali di Berau dan satu Kalimantan Timur.
Meski belum bisa dikatakan pastinya, setelah adanya pemeriksaan lab.
Baca juga: Banjir di Berau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Butuh Perahu Karet
Dia mengingatkan kepada pihak peternak untuk memastikan kondisi hewan ternak babi untuk selalu dikontrol dan dipisahkan untuk sementara waktu.
“Kami berharap agar tidak benar dugaan virus tersebut, akan segera ditindaklanjuti lagi bagaimana penanganannya,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kaltim, Siti Saniatun Saadah yang juga merupakan dokter hewan menjelaskan Hog Cholera juga disebut sebagai demam babi yang cukup serius dan fatal.