Berita Nasional Terkini

PERJALANAN HIDUP Wimar Witoelar Mantan Jubir Gus Dur, Bawa Wajah Baru Talkshow Tanah Air

Berikut perjalan hidup Wimar Witoelar, dari aktivis kampus hingga bawa wajah baru talkshow Tanah Air

Editor: Heriani AM
Instagram @wimarwitoelar
Wimar Witoelar meninggal dunia. Berikut perjalan hidup Wimar Witoelar, dari aktivis kampus hingga bawa wajah baru talkshow Tanah Air 

Meskipun acara talkshow di sini bukan barang baru, tetapi Wimar lah yang secara sadar mengemas acara itu sehingga menjadi fenomena komunikasi di Tanah Air.

Pertanyaannya yang kritis dan spontan mewakili keingintahuan pemirsa melalui program "Perspektif" yang ditayangkan di SCTV sejak Mei 1994 sampai dihentikan September 1995.

Untungnya, Wimar bukan tipikal orang yang mudah menyerah.

Justru setalah acara yang dipandunya mati di layar kaca, saat itu malah berkembang variannya dan muncul di berbagai media.

Wimar tampil dalam "Perspektif Live!!" yang digelar dari satu kota ke kota lain.

Baca juga: Terjawab, Alasan Gus Dur Bubarkan Departemen Sosial, Kini Kemensos, Tikus Sudah Kuasai Lumbung Padi

Tetapi untuk menjangkau khalayak lebih luas, diperlukan media lain.

Wimar dengan InterMatrix Communication, perusahaan jasa komunikasi dan public relations, yang dipimpinnya dan kegiatan hariannya ditangani Hani Hasyim sebagai produser, mengembangkan produk lain yaitu "Perspektif Baru" yang digelar pertama kali 26 Januari 1996.

Sepuluh koran menyiarkan transkrip acara ini dan 16 radio swasta di berbagai daerah menyiarkannya.

Selain "Perspektif Baru", Wimar juga tampil dalam Perspektif Bisnis Republika, Wimar Witoelar Live, LA Lights Dialog, Friday Break, Perspektif On Line di www.perspektif.net, rubrik Asal Usul di Harian Kompas, Perspektif Bisnis Kontan, Selayang Pandang (di stasiun TV Indosiar), dan menerbitkan buku serta pernik-pernik seperti kaus T, topi dan lain-lain dengan logo Perspektif.

Di radio M-97 Jakarta, Wimar melakukan siaran langsung dalam Perspektif Djie Sam Soe Forum.

Baca juga: Sebelum Ditangkap Polisi, Maaher At Thuwailibi Pernah Dilaporkan Karena Hina Gus Dur Lewat Tweet

Dilansir dari perspektif.net, Wimar pun telah menulis banyak artikel dan sering dikutip dalam Time, Newsweek, The International Herald Tribune, The New York Times, Wall Street Journal, The Washington Post, The Straits Times, Sydney Morning Herald dan Australian Financial Review.

Dia adalah seorang kolumnis untuk surat kabar TODAY Singapura, surat kabar Australia, dan The Guardian dari Inggris.

Wimar telah menerbitkan beberapa buku mulai dari karya akademis seperti "Ancillary Firm Development in Asia" terbitan Jepang dan "Small and Medium Business Development in Indonesia".

Karyanya yang paling populer di dunia internasional adalah "No Regrets", memoar hari-harinya bersama Presiden Gus Dur yang diterbitkan oleh Equinox Publishing dan tersedia di amazon.com.

Istrinya, ahli saraf Suvatchara Witoelar, meninggal dunia pada 2003. Bersama Suvatchara, Wimar memiliki dua putra Satya Tulaka (1975) adalah seorang arsitek dan pengembang web yang pernah bekerja di Yahoo dan Aree Widya (1978), PhD di bidang matematika dan ilmu komputer. (*)

Baca juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Gus Im Tokoh Nahdlatul Ulama, Adik Bungsu Gus Dur Meninggal Dunia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Meninggal Dunia, Berikut Profil Wimar Witoelar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved