Berita Internasional Terkini
AKHIRNYA Israel dan Hamas Palestina Sepakat Gencatan Senjata Usai 10 Hari Berperang, Ini Alasannya
Akhirnya Israel dan Hamas Palestina sepakat gencatan senjata usai 10 hari berperang, ini alasannya.
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya Israel dan Hamas Palestina sepakat gencatan senjata.
Keputusan itu resmi diumumkan usai Israel dan Palestina berperang selama 10 hari.
Apa alasan gencatan senjata yang dilakukan?
Berapa jumlah korban atas perang yang melibatkan ribuan roket di langit Jalur Gaza?
Pun dengan sikap PBB dan negara besar dunia yang mendorong pemutusan konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.
Baca juga: Kisah Haru Teman Palestina Ustaz Abdul Somad Saat di Mesir: Israel Sengaja Buat Kami Setengah Mati
Dilansir Tribunnews.com pejabat Israel dan Hamas mengumumkan gencatan senjata.
Mereka telah menyepakati gencatan senjata dilakukan di wilayah Gaza setelah 10 hari pertempuran.
Selama beberapa hari terakhir, saling serang terjadi antara dua belah pihak.
Kelompok militan Hamas mengirimkan ratusan roket ke Israel dan Israel membombardir daerah itu dengan serangan udara.
Baca juga: Hanya Butuh Sepekan Israel Tewaskan 58 Anak dan 34 Wanita Palestina, 3 Ribu Roket Terbang dari Gaza
Dikutip dari AFP, hampir 250 orang tewas dalam pertempuran sengit antara kedua belah pihak.
Israel dan Hamas akan menghentikan tembakan melintasi perbatasan Jalur Gaza mulai pukul 02.00 waktu setempat pada hari Jumat, kata seorang pejabat faksi Islam Palestina, yang berpotensi menghentikan pertempuran sengit dalam beberapa dekade.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengumumkan gencatan senjata tanpa syarat setelah pertemuan Kabinet Keamanan, dengan mengatakan pihaknya dengan suara bulat menerima usulan Mesir.
Seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa gencatan senjata akan saling menguntungkan dan dilakukan serentak.
Dalam beberapa menit setelah pengumuman, baku tembak kedua belah pihak menurun menuju gencatan senjata.
Sirene memperingatkan adanya roket yang masuk di komunitas perbatasan Israel, dan seorang reporter mendengar serangan udara di Gaza.
Gencatan senjata Gaza: 'Kabinet keamanan Israel menerima rekomendasi militer'
Upaya diplomatik telah diintensifkan pada hari Kamis dengan harapan bisa terjadi gencatan senjata.
Baca juga: Surat Kedua Bos Hamas Palestina ke Presiden Jokowi Soal Agresi Israel, Terselip Doa Buat Indonesia
Juru bicara PBB Stephane Dujarric sebelumnya mengkonfirmasi pada hari itu bahwa Utusan PBB untuk Timur Tengah Tor Wennesland berada di Qatar.
Presiden AS, Joe Biden juga membahas Gaza dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Kamis.
Mereka juga bersama dengan Sekretaris Pers Jen Psaki yang mengatakan pendekatan strategis Washington tetap dilakukan untuk berkomunikasi secara langsung, tetap berhubungan erat dengan Israel, dengan mitra di lapangan, untuk melakukannya. "Segala yang kami bisa untuk mengakhiri konflik”.
Dia menambahkan bahwa AS telah mengadakan lebih dari 80 pertemuan dengan para pemimpin senior di Israel, Otoritas Palestina dan di seluruh wilayah.
Menteri luar negeri Jerman, Heiko Maas berbicara sebelumnya di dekat Tel Aviv, menyatakan solidaritas Jerman dengan Israel tetapi juga menyerukan diakhirinya pertempuran.
Sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei, pejabat kesehatan di Gaza mengatakan lebih dari 230 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, telah tewas dan lebih dari 1.900 terluka dalam pemboman udara.
Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 pejuang di Gaza.
Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di Israel mencapaii 12, dengan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.
Israel mengatakan sekitar 4.000 roket telah diluncurkan dari Gaza, beberapa gagal dan lainnya ditembak jatuh oleh pertahanan udara milik Israel, Iron Dome.
Warga sipil di kedua sisi kelelahan karena ketakutan dan kesedihan, kata Komite Palang Merah Internasional.
"Orang-orang di Gaza dan Israel sangat membutuhkan jeda dari pertikaian tanpa henti ini," kata Fabrizio Carboni, direktur regional untuk Timur Tengah.
Baca juga: Akhirnya Bos Hamas Palestina Kirim Permintaan Khusus ke Jokowi, Isi Suratnya Singgung Teror Israel
Bos Hamas Kirim Surat ke Jokowi
Surat kedua Bos Hamas Palestina ke Presiden Joko Widodo soal agresi Israel, terselip doa untuk Indonesia.
Permintaan khusus dilayangkan pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyeh, kepada Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Diketahui, saat ini eskalasi antara Palestina dan Israel sedang memuncak.
Ratusan korban jiwa dari Palestina berjatuhan dalam agresi terbaru Israel tersebut.
Sebelumnya, Jokowi sudah mengeluarkan pernyataan resmi terkait konflik terbaru Israel dan Palestina.
Baca juga: Akhirnya Bos Hamas Palestina Kirim Permintaan Khusus ke Jokowi, Isi Suratnya Singgung Teror Israel
Dalam suratnya, Haniyeh menjelaskan kepada Presiden Jokowi soal eskalasi kekerasan Israel di Palestina.
Haniyeh meminta Indonesia menggalang dukungan global untuk melawan pendudukan Israel.
"Kami meminta Anda untuk bertindak segera, dan untuk memobilisasi dukungan Arab, Islam dan internasional, untuk mengambil posisi yang jelas dan tegas untuk mewajibkan pendudukan segera mengakhiri agresi dan teror yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap Jalur Gaza yang terkepung," tulis Haniyeh dalam suratnya.
Dilansir Anadolu Agency, pimpinan Hamas ini mendorong diakhirinya kekerasan pendudukan Israel di Yerusalem.
Haniyeh menyoroti ancaman penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah, dikriminasi rasial, hingga Yudaiisasi.
Indonesia diharapkan Haniyeh mampu menyatukan dukungan internasional untuk meminta Israel mundur dari Al Aqsa.
"Semoga Tuhan menjaga dan mengaruniakan kesuksesan, dan untuk persaudaraan Indonesia kemajuan lebih lanjut," kata Haniyeh.
Ini bukan kali pertama pemimpin Hamas itu surati Presiden Jokowi.
Pada 10 Mei lalu, Haniyeh meminta Jokowi mencari dukungan dan meminta umat Islam bersatu melawan kekerasan Israel selama Ramadan.
Update Korban Serangan Udara di Gaza
Hingga Rabu (19/5/2021), jet tempur Israel terus menghantam Jalur Gaza.
Bangunan pemukiman hancur dan empat warga Palestina termasuk seorang jurnalis meninggal dunia.
Serangan terbaru ini terjadi setelah Hamas meluncurkan lebih banyak roket ke wilayah Israel Selatan, namun tidak ada korban jiwa.
Berdasarkan laporan Al Jazeera pada Rabu, sedikitnya 219 termasuk 63 anak-anak Palestina meninggal dunia sejak awal penyerangan Israel pada 10 Mei lalu.
Sekitar 1.500 warga Palestina menderita luka-luka.
Di sisi lain, 12 warga Israel tewas termasuk dua anak dan 300 orang terluka.
Di hari ke-10 krisis ini, seruan gencatan senjata antara Israel dan Hamas belum membuahkan hasil.
Amerika Serikat memblokir PBB untuk melakukan pernyataan bersama diakhirinya konflik.
Sementara itu Prancis bekerja sama dengan Israel, Mesir, dan Yordania untuk resolusi gencatan senjata.
Times of Israel pada Selasa (18/5/2021) melaporkan bahwa militer Israel menjatuhkan 122 bom di Gaza selama 25 menit.
Baca juga: Muncul Pasukan Putih Hingga Suara Misterius, Ini 10 Kejadian Perang Palestina-Israel di Jalur Gaza
Bom itu ditargetkan untuk jaringan terowongan bawah tanah Hamas di Gaza, menurut jubir militer Hidai Zilberman.
Ketegangan Israel dan Palestina ini diawali dari beberapa insiden di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadan.
Gaza yang dikuasai Hamas bereaksi karena serangan Israel terhadap jamaah shalat di Masjid Al Aqsa dan ancaman penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah.
Respon Jokowi Sebelumnya
Presiden Joko Widodo meminta agar agresi yang dilakukan Israel terhadap Palestina segera dihentikan.
Ia mengatakan, agresi tersebut telah menimbulkan ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak.
"Indonesia mengutuk serangan Israel yang telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa.
Termasuk perempuan dan anak-anak.
Agresi Israel harus dihentikan," kata Jokowi dikutip dari keterangan tertulis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (15/5/2021).
Jokowi mengaku, perkembangan situasi di Palestina merupakan salah satu isu global yang terus menjadi perhatiannya.
Oleh karena itu, dalam beberapa hari terakhir dirinya intens berkomunikasi dengan sejumlah pemimpin dunia untuk membahas isu tersebut.
"Dalam beberapa hari terakhir ini saya telah berbicara dengan Presiden Turki, Yang Dipertuan Agong Malaysia, PM Singapura, Presiden Afghanistan, Sultan Brunei Darrusalam, dan PM Malaysia," ujar dia.
Selain membahas soal kondisi warga Palestina di Jalur Gaza, Jokowi menyebut, dirinya dan para pemimpin dunia juga membicarakan soal tindak lanjut ASEAN Leaders' Meeting hingga perkembangan situasi di Afghanistan.
Sebelumnya, Jokowi juga telah memberikan tanggapan atas pengusiran paksa warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Jokowi menegaskan, pengusiran dan penggunaan kekerasan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak boleh diabaikan.
"Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel," ujar Jokowi dalam unggahan di akun Twitter resminya @jokowi, Senin (10/5/2021).
"Indonesia akan terus berpihak pada rakyat Palestina," kata Presiden.
Adapun ketegangan di Yerusalem meningkat pasca terjadinya kerusuhan pada Jumat (7/5/2021) malam di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina.
Kerusuhan itu bermula dari pengerahan polisi Israel untuk membubarkan warga Palestina yang tengah melakukan ibadah tarawih di masjid tersebut.
Baca juga: Kisah Haru Teman Palestina Ustaz Abdul Somad Saat di Mesir: Israel Sengaja Buat Kami Setengah Mati
Selain Indonesia, sejumlah negara juga diketahui mengutuk Israel atas peristiwa yang terjadi di Masjid Al Aqsa, dan upaya pengusiran terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem.
(*)
Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Artikel ini telah tayang dengan judul Pemimpin Hamas Surati Jokowi, Minta Hal Ini pada Presiden Indonesia, https://www.tribunnews.com/internasional/2021/05/19/pemimpin-hamas-surati-jokowi-minta-hal-ini-pada-presiden-indonesia?page=all.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Israel Resmi Umumkan Gencatan Senjata dengan Hamas Tanpa Syarat di Gaza,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/sepekan-konflik-israel-dan-palestina-3-ribu-roket-terbang-di-langit-gaza.jpg)