Berita Bontang Terkini
Menolak Lupa 23 Tahun Reformasi, Aliansi Mahasiswa Pelajar Bontang Bakar Lilin dan Panggung Rakyat
Aliansi Mahasiswa Pelajar Bontang menggelar aksi panggung rakyat di Jalan Thamrin simpang Ramayana, Kamis (21/05/2021), sekira pukul 08.00 Wita malam
Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Aliansi Mahasiswa Pelajar Bontang menggelar aksi panggung rakyat di Jalan Thamrin simpang Ramayana, Kamis (21/05/2021), sekira pukul 08.00 Wita malam tadi.
Aksi yang dikemas dengan bakar lilin itu sebagai duka cita dan bentuk solidaritas terhadap para aktivis yang gugur dalam perjuangan meruntuhkan Rezim Soeharto.
Koordinator lapangan, Nurul menuturkan, 32 tahun kepemimpinan otoriter Soeharto menjadi catatan buruk bangsa selama 75 tahun merdeka.
Namun reformasi yang kini berjalan 23 tahun pasca runtuhnya Rezim Otoriter, ternyata bangsa ini belum juga berhasil mengusut tuntas atas pelanggaran HAM yang terjadi di masa lampau.
Baca juga: Mahasiswa Bontang Reformasi Gelar Aksi Damai di Kejaksaan
"Panggung rakyat dikemas bakar lilin, pembacaan puisi dan akustik sebagai aksi menolak lupa catatan buruk 23 tahun reformasi," kata Nurul.
Orator dari Gerakan Mahasiswa Indonesia atau GMNI Bontang, Saipul Akbar dalam orasinya mengatakan, bahwa pasca reformasi negara masih saja melanggengkan kepemimpinan yang tidak mampu menuntaskan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.
Kemudian juga persoalan kebebasan berpendapat dalam beberapa aksi terakhir terus saja mendapat tindakan intimidasi yang berujung kriminalisasi.
"Ternyata selama berada di era reformasi, negara ternyata semakin intimidatif. Penggusuran lahan, kriminalisasi petani dan keadilan bagi korban gugur dalam tragedi Trisakti tidak dipedulikan oleh negara," ungkap Saipul dalam orasinya.
Sementara, Saldy Jaya dari Aliansi mahasiswa menegaskan dalam orasinya, bahwa janji Presiden Jokowi dalam menuntaskan luka pelanggaran HAM masih menjadi kemunafikan yang luar biasa.
Baca juga: Refleksi 21 Tahun Reformasi, Ini Suara Para Aktivis Milenial Mahasiswa Balikpapan
"Dari 2014 janji politiknya menyelesaikan kasus HAM tapi sampai saat ini tidak ada tindak lanjut, bahkan negara saat ini masih menjadikan rakyat sebagai korban kemunafikan negara," ungkap Sadly.
Terakhir seluruh massa aksi menyatakan sikap terhadap negara dengan mengeluarkan tuntutan, yakni meminta agar segala kasus pelanggaran HAM yang ada di Indonesia diusut tuntas, kemudian kepada aparat agar menghentikan represifitas terhadap gerakan Rakyat.
Aliansi Mahasiswa Pelajar Bontang terdiri dari gabungan organisasi mahasiswa maupun individu mahasiswa. Adapun organisasi yang bergabung, yakni BEM se-Kota Bontang, HMI Bontang, GMNI Bontang, PMII Bontang, Sebimi, HMB Bontang, Kapasisbon dan Fosbon.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola