Ekonomi dan Bisnis
Harga Kedelai di Bontang Melambung Tinggi, Diprediksi Tahu dan Tempe Bakal Hilang dari Pasaran
Akibat tingginya harga kedelai, Persatuan Pengrajin Tahu Tempe (PPTT) di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, bakal aksi mogok produksi
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
“Pemerintah juga harus melakukan diversifikasi sumber impor. Misalnya ke Uruguay, atau Brasil, atau India, agar pasokan kedelai untuk pasar lokal tetap terjamin,” ujarnya.
Terkait masih stabilnya harga produk kedelai dalam negeri di tengah kenaikan harga di pasar global, Rusli meyakini hal itu bisa terjadi karena pasokan kedelai domestik masih terselamatkan oleh kontrak pembelian untuk dua atau tiga bulan ke depan.
“Nah sekarang harus cepat-cepat membuat agreement kontrak jangka panjang, kalau bisa untuk setahun ke depan. Atau setidaknya sampai akhir tahun ini,” imbuhnya.
Ia memprediksi, di tengah perebutan vaksin oleh banyak negara di seluruh dunia demi menghentikan pandemi Covid-19 dan membangkitkan perekonomian, akan diikuti oleh upaya pengamanan pasokan pangan di masing-masing negara.

Sehingga bisa diperkirakan, kata Rusli, pasokan komoditas pangan termasuk kedelai di pasar global akan tersendat dalam periode tertentu.
“Jadi pemerintah harus cepat, minimal lewat future trading mengamankan pasokan minimal sampai akhir tahun ini,” kata Rusli.
Pemeirntah pun dipastikan punya kepentingan besar untuk menjamin ketersediaan komoditas kedelai di dalam negeri.
Pasalnya kedelai selama ini telah menjadi bahan pengganti protein hewani yang bisa didapat dengan harga lebih murah.
“Pemerintah juga berkepentingan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, yang salah satunya bisa dipenuhi lewat protein nabati. Kebutuhan gizi yang cukup sangat dibutuhkan selama pandemi, ini terkait lagi dengan ketahanan tubuh masyarakat di saat pandemi,” tambah Rusli.
Masih menurut Ruslli, solusi jangka pendek ini harus cepat dilaksanakan oleh pemerintah, sambil terus melanjutkan segala upaya untuk mencapai rogram swasembada kedelai yang tentunya membutuhkan waktu tak sebentar.
Sekedar informasi, sejak triwulan IV 2020, telah terjadi kenaikan harga kedelai hingga 40 persen. Pada November 2020 harga kedelai di pasar global tercatat US$ 10,5 per gantang.
Sementara pada awal April 2021 harga kedelai mencapai US$14,33 per gantang. Kenaikan kembali terjadi memasuki 1 Mei 2021, menjadi US$ 15,52 per gantang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Harga Kedelai Masih Rentan Alami Kenaikan Lantaran Masih Bergantung Pasokan Impor.
Penulis Ismail Usman | Editor: Budi Susilo