Berita Nasional Terkini
Pengamat Ulas Penyebab Ganjar Pranowo Diasingkan PDIP, Bandingkan dengan Elektabilitas Puan Maharani
Pengamat ulas penyebab Ganjar Pranowo diasingkan PDIP, bandingkan dengan elektabilitas Puan Maharani
Menurut Bagis, alasan responden memilih kandidat tersebut lantaran sosok tersebut dinilai telah memberikan kerja nyata.
Selain itu, mereka dinilai sebagai tokoh yang jujur dan berpengalaman.
Sebagai informasi, survei ARSC menggunakan metode multistage random sampling dengan memperhatikan jumlah proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.
Adapun margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan hingga 95 persen.
Sebaliknya, proses pengumpulan data dilaksanakan sejak 26 April hingga 8 Mei 2021 melalui telepon untuk responden usia minimum adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Baca juga: Hari Kebangkitan Nasional, Masyarakat Sambut Positif Ajakan Ganjar Pranowo Nyanyikan Indonesia Raya
2. Lembaga Pendidikan Penelitian Penerangan Ekonomi dan Sosial ( LP3ES)
Lembaga Pendidikan, Penelitian, Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) rupanya juga melakukan survei terhadap tokoh-tokoh yang berpeluang kuat jadi capres pada Pilpres 2024.
Hasilnya, Prabowo Subianto ada di urutan teratas dengan 16,4 persen lantas disusul Anies Baswedan dengan 12,8 persen.
Peringkat ketiga, ada Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 9,6 persen.
Menariknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di bawah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 8,8 persen.
Di bawah AHY, ada Ridwan Kamil (7,5 persen) dan Sandiaga Uno (6,2 persen).
Pengumpulan data survei ini dilakukan pada 8-15 April 2021 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur oleh 120 enumerator.
Jumlah sampel 1.200 responden, terbagi secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih (penduduk usia dewasa) yang tercatat pada Pemilu 2019.
Adapun, sampel yang ditentukan dengan acak bertingkat (Multistage Random Sampling) dengan Margin of Error +/- 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Peneliti LP3ES, Erwan Halil mengatakan pada Rabu(5/5/2021), dalam survei ini, pihaknya juga mencari tahu alasan para respondennya memilih tokoh-tokoh tersebut untuk dijadikan preferensi sebagai presiden.