Berita Kukar Terkini
Jembatan Anggana tak Kunjung Dibangun Meski Anggaran Tersedia, Komisi III DPRD Kukar Lakukan RDP
Dalam RDP tersebut dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kukar, Andi Faisal bersama anggota Komisi III lainnya yakni Junadi, Miftahul Janah, Herry Asdar
Penulis: Aris Joni | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Komisi III DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP), dengan beberapa kepala desa di Kecamatan Anggana dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terkait permasalahan pembangunan jembatan di anggana yang tak kunjung dibangun.
Dalam RDP tersebut dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kukar, Andi Faisal bersama anggota Komisi III lainnya yakni Junadi, Miftahul Janah, Herry Asdar dan Ahmad Zulfiansyah.
Sementara itu, dari beberapa kepala desa di Kecamatan Anggana juga hadir Kepala Desa Anggana Nordiansyah dan Kepala Desa Sungai Meriam, Norjali. Serta dihadiri perwakilan dari BOKAD Kukar, Dinas PU Kukar dan Inspektorat Kukar.
Baca Juga: Wabup Kukar Rendi Solihin Dukung Investasi Pengelolaan Pertanian Jagung
Baca Juga: Komisi 2 DPRD Andi Faisal Prihatin Kukar Jadi Tujuan Peredaran Narkoba, Minta Tingkatkan Sosialisasi
Ketua Komisi III DPRD Kukar, Andi Faisal mengatakan, Kecamatan Anggana menjadi salah satu daerah penumbang APBD yang cukup besar, sehingga pihaknya juga telah memporsikan anggaran yang cukup luar biasa untuk kecamatan tersebut.
Namun ucap dia, pada kenyataannya untuk pembangunan jembatan yang menjadi kebutuhan primer warga dan telah disetujui DPRD Kukar tidak dilakukan.
Baca Juga: Belum Ada Pusat Pendaratan Ikan di Samboja, DPRD Kukar Budiman Usul ke Pemkab Bangun TPI
Baca Juga: Oknum Penambang Liar di Kukar Ditetapkan jadi Tersangka Penganiayaan dan Ilegal Mining
Padahal ucap dia, DPRD Kukar telah menyetujui rencana pembangunan jembatan anggana sekitar Rp 15 miliar ditahun ini.
“Tapi realisasinya, sampai bulan Mei tidak ada tanda-tanda dibangunnya itu,” ujarnya dia. Senin, (24/5/2021).
Oleha karena itu ucap Faisal, pihaknya memanggil stakeholder terkait dalam RDP, guna mempertanyakan kendala atau masalah yang dihadapi terkait belum terbangunnya jembatan Anggana yang dibutuhkan masyarakat tersebut.
Menurutnya, Jembatan tersebut menjadi objek vital yang bermanfaat bagi masyarakat, manfaat pertama dapat menjadi penghubung warga yang ingin melintas ke beberapa desa hingga tembus ke Kecamatan Muara Badak.
Kedua, menjadi akses peziarah ke makam di Kutai Lama yang memang menjadi makam yang dianggap keramat yakni makam raja dan tokoh penyiar islam di tanah kutai.
“Beberapa ulama juga menggunakan jalan itu, dan kami juga kemarin saat berziarah bingung karena gak ada jembatannya. Kan jembatan yang ada milik pertamina sudah dibongkar, sementara jembatan yang rencana dibangun belum terlaksanan,” jelasnya.