Liga 1
Update Liga 1 - Persija Jakarta Sudah Kantongi 2 Nama Pelatih, Bambang Pamungkas: Jose Mourinho
Persija Jakarta dikabarkan telah memiliki pelatih dan segera akan diumumkan oleh klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut
Sebab, menurutnya yang terpenting Liga 1 2021/2022 bisa jalan dulu.
Baca juga: Bursa Transfer Liga 1 - Persija Bakal Miliki Tridente Mematikan, Marco Simic Punya Pesaing Sepadan
"Saya tidak bisa komentar (pilihan format pertandingan-red), karena kami kan serdadu nih. Memimpin suatu peleton. Jadi perintah dimana saja, ya kita ikut saja,” kata Prapanca.
“Kami belum bisa (tentukan kandang-red) lihat kongres nanti. Setelah itu baru kami tentukan. Tetapi, intinya apapun hasil kongres nanti yang penting bagi kami Liga 1 jalan dulu,” tutur Prapanca.
Target Juara Liga 1
Selain itu, Prapanca mengatakan bahwa pihaknya fokus menjadi juara Liga 1 2021.
Soal keputusan kompetisi menggunakna sistem degradasi atau tidak diserahkan pada Kongres PSSI yang diadakan pada Sabtu (29/5/2021).
"Ya apa pun itu, kami tunggu keputusan kongres, karena yang terpenting buat Persija, yaitu target jadi juara Liga 1,” kata Prapanca.
Baca juga: Rumor Transfer Liga 1, Persija Bakal Miliki Trio Sadis, Marko Simic Punya Tandem Sepadan
Prapanca menambahkan bahwa Persija selalu siap apabila Liga 1 nantinya bakal bergulir tanpa degradasi begitu pun sebaliknya.
Liga 1 2021/2022 bergulir tanpa degradasi sebelumnya diputuskan dalam rapat Exco PSSI pada 3 Mei lalu.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menjelaskan rapat itu diadakan karena banyaknya permintaan klub agar Liga 1 diadakan tanpa degradasi.
Polemik kemudian muncul saat anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani, mengatakan bahwa ke publik bahwa keputusan Liga 1 tanpa degradasi telah resmi.
Padahal, keputusan tersebut masih harus dibawa ke Kongres PSSI yang diadakan pada 29 Mei mendatang di Jakarta.
“Awalnya, Ini masukan dari klub ke kita, akhirnya kami rapat Exco apakah ini mau dibawa ke rapat kongres, (mereka) setuju. Nanti keputusan di rapat Ecxo jadi selama ini belum ada putusan,” kata Iriawan.
“Jadi waktu itu, Pak Hasani salah tangkap makanya Pak Haruna tidak setuju. Saya juga akan menolak kalau memang diputusin sekarang harusnya di Kongres. Kami akan sampaikan di sana, terus ada masukan atau tidak,” jelasnya. (*)