Berita Nasional Terkini
Eks TNI Kini Jadi Pimpinan KKB Papua, Inilah Sosok Senaf Soll, Anak Buahnya Tewaskan 2 Prajurit TNI
Satu per satu fakta tentang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terungkap
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kini ia menjadi buronan Kapolda Papua, dan mengusut tindakan kekejaman yang dilakukan Senaf Soll termasuk melakukan pembunuhan hingga pembakaran.
KKB Papua Gunakan Senjata Milik TNI
Setelah terungkap adanya pengkhianat di tubuh TNI-Polri, kini terungkap senjata yang digunakan KKB Papua untuk melawan aparat keamanan Indonesia.
Ternyata KKB Papua menggunakan sejumlah senjata yang didapatkan dari helikopter yang mengalami kecelakaan.
Kini, senapan tersebut jadi senjata andalan KKB Papua pimpinan Lamek Taplo.
Hal itu diungkapkan Danrem 172/Praja Wira Yakhti (PWY), Brigjen TNI Izak Pangemanan.
Baca juga: NEWS VIDEO 6 KKB Berhimpun di Distrik Illaga Puncak Papua
KKB menggunakan senjata api dan amunisi tersebut untuk menyerang TNI-Polri.
Brigjen Izak menuturkan, KKB teroris memperoleh dari reruntuhan Helikopter MI-17 yang jatuh dalam penerbangan Oksibil-Sentani pada Juli 2019 lalu.
"Memang benar senpi yang dimiliki KKB pimpinan Lamek Tablo berasal dari Helikopter MI-17 yang membawa 12 prajurit TNI," kata Izak Pangemanan kepada Antara di Jayapura, Jumat (21/5/2021).
Dia mengakui jenazah kru dan Helikopter MI-17 ditemukan dan dievakuasi pada Februari 2020 lalu dan senpi itulah yang digunakan kelompok tersebut saat menyerang anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamtas) di Serambakon, Selasa (18/5/2021) malam.
Penembakan terhadap anggota yang mengendarai mobil tiba-tiba mogok di ujung jembatan hingga menyebabkan empat personel terluka.
Baca juga: 6 KKB Berhimpun di Distrik Illaga Puncak Papua, TNI/Polri Deteksi 70 Orang Bawa Senjata Api
"Kontak tembak terjadi saat kendaraan yang ditumpangi anggota dari Yonif 310/KK dan Yonif 403/WP mogok sehingga beberapa turun untuk memperbaiki dan mendorong mobil namun tiba-tiba ditembaki, sehingga terjadi baku tembak, " jelas Izak.
Dia menambahkan luka tembak keempat prajurit itu diduga akibat rekoset atau pantulan dari aspal karena yang menjadi korban adalah mereka yang saat itu posisinya sedang mendorong mobil hingga kena kaki.
"Saya sudah bertemu dan menanyakannya kepada para korban yang saat ini masih dirawat di RST Marthen Indey, Jayapura," jelas Brigjen TNI Izak.
Empat anggota yang terluka adalah Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, Serda Sukrisdianto Yonif dan Pratu Romi dari Yonif 403/WP.' (*)