Berita Malinau Terkini
Digadang-gadang Jadi Sektor Unggulan, Berikut Tanggapan Petani Soal Potensi Pertanian di Malinau
Potensi pertanian digadang-gadang akan menjadi dulang pendapatan daerah di Kabupaten Malinau.
"Anak kuliah di Semarang saya biayai sendiri dari hasil panen. Tidak ada bantuan atau bea siswa dari Pemerintah daerah. Dulu ada dijanjikan, tapi tidak ada tindak lanjutnya," ucapnya.
Selama lebih dari 20 tahun bekerja sebagai petani, dia menyampaikan padi miliknya sempat beberapa kali gagal panen.
Baik karena terserang hama dan penyakit, maupun karena tergenang banjir. Menurutnya, kunci sukses melakoni pekerjaan adalah dengan sabar dan serius.
Baca Juga: Belajar dari Peristiwa Banjir, Dandim Malinau Singgung Peran Pemuda dalam Upaya Mitigasi Bencana
Baca Juga: Persiapan PTM, 900 Guru di Malinau Telah Divaksin, Penyaluran Sesuai Analisis Kerawanan Covid-19
"Kuncinya, sabar, pantang menyerah dan yang penting serius. Saya berapa kali gagal panen. Tapi tidak menyerah, tanam terus - tanam terus, sampai berhasil," katanya.
Petani di Desa Semengaris, Kecamatan Malinau Utara biasanya menanam padi 2 hingga 3 kali dalam setahun.
Dari lahan sawah seluas 2 hektar miliknya, Agustinus mengatakan dirinya dapat meraih penghasilan Rp 30 - 50 juta rupiah sekali panen. (*)