Berita Samarinda Terkini
Terinspirasi dari Film, Venna Puspita Sari, Alumni Unmul Sukses Raih Beasiswa S2 di Inggris
Bersekolah dan menuntut ilmu di luar negeri apalagi secara gratis atau dengan beasiswa adalah impian anak muda di Indonesia terutama di era milenial
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Bersekolah dan menuntut ilmu di luar negeri apalagi secara gratis atau dengan beasiswa adalah impian anak muda di Indonesia terutama di era milenial saat ini.
Lahir, besar dan bersekolah di Kalimantan Timur yang nota bene bukan daerah yang difavoritkan sebagai tempat menuntut ilmu seperti di pulau jawa, tak membuat putra-putri daerahnya membatasi mimpi untuk menempuh pendidikan yang tinggi bahkan hingga luar negeri.
Venna Puspita Sari, gadis kelahiran Samarinda ini telah membutktikan bahwa siapapun pantas meraih mimpi khususnya untuk berkuliah di luar negeri dengan beasiswa.
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman angkatan 2015 ini berhasil mendapatkan beasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk jenjang magister di University of York, Inggris yang termasuk dalam daftar 20 universitas terbaik di Inggris menurut The World University Ranking.
Baca juga: Beasiswa Kaltim Tuntas Masih Tahap Perankingan, Komisi IV DPRD Minta Guru Keahlian Jadi Prioritas
Keberhasilan Venna yang saat ini menempuh studi master di jurusan Global and Citizenship Education, University of York bukanlah semerta-merta sebuah keberuntungan.
Menurutnya ia telah memiliki keinginan untuk bisa kuliah di luar negeri sejak berada di semester 3 jenjang sarjana yang ia tempuh di jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP, Unmul dengan berbekal motivasi dari sebuah film.
“Jadi awalnya saya punya keinginan untuk kuliah ke luar negeri itu karena terinspirasi dari film Rudy Habibie, beliau kan seorang negarawan dan saya kagum dengan sosoknya yang pada masanya bisa kuliah ke luar negeri,” papar Venna kepada Tribunkaltim.co saat diwawancara via telepon pada Sabtu (29/5/2021).
Sadar akan seleksi beasiswa yang ketat dan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, sejak semester 3 Venna telah menyusun langkah dan mengumpulkan persyaratan untuk dapat segera melanjutkan studi setelah lulus dari jenjang S1.
“Sejak semester 3 saya udah berusaha mencicil untuk mengumpulkan persyaratan yang bisa saya dapatkan dulu seperti menerjemahkan dokumen dan mengikuti organisasi.
Lima hari setelah wisuda S1 saya memutuskan untuk berangkat ke kampung inggris pare di jawa timur untuk belajar bahasa inggris dan mendapatkan sertifikat IELTS, karena tinggal itu persyaratan yang harus saya penuhi,” ujar lulusan terbaik FKIP, Unmul pada 2019 tersebut.
Baca juga: Beasiswa Kaltim Tuntas Terapkan Sistem Maksimum dan Minimum, Badan Pengelola Minta Tambah Anggaran
Diremehkan Oleh Lingkungan Sekitar
Venna juga mengakui bahwa perjuangan dan keinginannya untuk menuntut ilmu ke luar negeri sempat diremehkan oleh teman-teman dan orang-orang sekitar tempat tinggalnya.
“Memang sempat ada yang bilang kayak ‘kalo mimpi jangan ketinggian deh’ dari teman-teman gitu, seolah mimpi saya ini untuk kuliah ke luar negeri itu nggak realistis seperti pada umumnya selesai kuliah ya kerja aja atau nikah.