Berita Berau Terkini

Floating Library di Berau, Ajak Anak Tepi Sungai untuk Gemar Membaca

novasi dari Perpustakaan Garlip milik SMAN 4 Berau yaitu Floating Library bertujuan, mengajak masyarakat terutama anak yang tinggal di tepi sungai

TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Floating Library milik SMA 4 saat melakukan kegiatan membawa buku bacaan kepada masyarakat dan anak-anak yang tinggal di tepi sungai.TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Inovasi dari Perpustakaan Garlip milik SMAN 4 Berau yaitu Floating Library bertujuan, mengajak masyarakat terutama anak yang tinggal di tepi sungai untuk gemar dan meningkatkan minat membaca.

Koordinator Inovasi Literasi Perpustakaan SMAN 4 Berau, Evi Sulistianingsih menjelaskan floating library menjadi unggulan perpustakaan sekolah tersebut.

Floating library sendiri telah hadir sejak tahun 2019 lalu dan mendapatkan akreditasi A serta penghargaan langsung dari Bupati Berau, Sri Juniarsih.

Baca Juga: Berau Kembali Terima WTP, BPK RI Dorong Belanja Daerah yang Berkualitas

Baca Juga: BMKG Prediksikan Juni Masuk Musim Kemarau di Berau, Waspadai Gangguan MJO

“Konsep floating library ini seperti perpustakaan apung, dimana wilayah SMAN 4 Berau ini kan dekat dengan sungai,” jelasnya kepada TribunKaltim.Co, Senin (31/5).

Tak jarang, mereka melakukan perjalanan dengan membawa berbagai macam buku ke beberapa daerah Kampung Tanjung Perangat, Sukan dan wilayah Gurimbang.

Buku-buku tersebut dibawa dengan menggunakan kapal ketinting yang mereka sewa secara pribadi maupun berasal dari anggaran sekolah.

Baca Juga: Pembangunan Pelabuhan Mantaritip di Kabupaten Berau Tunggu Akses Jalan Selesai

Baca Juga: Bulog Serap Beras Lokal, Bupati Berau Sri Juniarsih Ajak Warga Konsumsi Produk Petani Daerah

Biasanya, kegiatan itu dilakukan oleh pengurus perpustakaan bersama dengan para murid SMAN 4 Berau.

Di tengah pandemi Covid-19 kegiatan tersebut tetap dilakukan, manalagi selama ini sekolah diharuskan untuk pembelajaran jarak jauh.

“Ketika kami datang antusiasme masyarakat ya senang sekali, waktu itu pernah kami membawa majalah bobo bekas saja mereka sudah sangat senang,” ungkapnya.

“Kebetulan sekolah kami disekitar perairan sungai, dan masih banyak warga yang memanfaatkan sungai sebagai tempat tinggal,” sambungnya.

Selain membawa bermacam buku, dengan floating library juga diadakan kegiatan seperti membaca bersama, memperagakan dongeng, juga belajar untuk mengarang tulisan.

Jika di sekitar tempat yang mereka kunjungi terdapat sekolah, pihaknya tidak jarang bekerjasama dengan guru di sana untuk belajar menulis.

Lantaran program floating library salah satunya yaitu KPK yang berarti Kami Punya Karya.

“Kadang bersama dengan guru-guru juga yang mengajar di perkampungan dekat sungai, karena setiap guru sekarang jika memungkinkan harus memiliki salah satu karya tulis, begitu juga murid-murid kami sebelum lulus sekolah harus memiliki satu buku,” ungkapnya.

Baca Juga: Berau Dapat Kucuran Dana Rp 19 M Bankeu Kaltim, Pastikan Pembangunan Dermaga Teluk Sulaiman Lanjut

Baca Juga: Beberapa Kegiatan Preservasi dan Revitalisasi Jalan di Berau Belum Masuk Tahapan Fisik

Sejauh ini Evi menjelaskan Pemerintah Kabupaten Berau sangat mendukung kegiatan mereka. Kendati pihak mereka belum meminta bantuan apapun.

Jika diberi kesempatan, pihaknya menginginkan agar floating library difasilitasi dengan kapal ketinting.

“Selama ini kami menyewa kapal sendiri, jadi tidak bisa berjalan seminggu sekali atau setiap hari, pengennya rutin apalagi di kondisi saat ini, istilahnya kegiatan kami kan belajar secara informal,” tutupnya. (*)

Berita tentang Berau

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved