Berita Samarinda Terkini
Hadiri Penyerahan Donasi Jeng Rinda Program 100 Hari Kerja, Wawali Samarinda Akui Bernilai Ekonomi
Pemkot Samarinda, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, gelar kegiatan Penyerahan Donasi Jelantah Membangun Samarinda (Jeng Rinda)
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggelar kegiatan Penyerahan Donasi Jelantah Membangun Samarinda (Jeng Rinda) Program 100 Hari Kerja di Rumah Jabatan Walikota Samarinda, Rabu (2/6/2021).
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Walikota Samarinda Rusmadi, dan Kepala DLH Kota Samarinda Nurrahmani.
Rusmadi Wongso menuturkan bahwa Jeng Rinda itu merupakan program yang memanfaatkan limbah, terkhusus limbah minyak goreng atau jelantah.
Baca juga: Hadir T-Box di Samarinda, Wawali Rusmadi Wongso Harapkan Bisa Dukung Bidang Pendidikan
Diakuinya bahwa yang menjadi perhatian bersama pihaknya, apabila minyak goreng dimanfaatkan berulang ulang, itu menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.
Dan apabila, jelantah itu dibuang ke air, tentunya bisa merusak kualitas air.
Baca juga: Tepian Sungai Mahakam, Wawali Rusmadi Wongso: Pengamat Sebut Samarinda Shanghai Masa Depan
Baca juga: Kadinkes Samarinda Ismid Kusasih Klaim Program 100 Hari Kerja Andi Harun - Rusmadi Sudah Tercapai
Apalagi ketika dibuang di parit, namanya minyak itu ngikat maka bisa mengikat sampah-sampah di parit, hingga bisa menghambat jalannya air.
"Oleh karena itu kami memanfaatkan jelantah ini. Juga karena bernilai ekonomi," ungkapnya saat diwawancarai Tribunkaltim.co seusai kegiatan.
Ia memaparkan bahwa di tahun 2019 jelantah itu berharga Rp 3.000, dan di tahun 2021 ini harganya Rp 5.000.
Karena ekspor sehingga harga tergantung dari nilai tukar rupiah.
Baca juga: Sambut IKN, Wakil Walikota Samarinda Rusmadi Wongso Akui Kota Tepian Punya Peran Strategis
Jadi donasi jelantah yang terkumpulkan, itu bisa didonasikan dan bisa juga menjadi bisnis.
Melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Rusmadi mengakui didorong untuk donasi.
"Dari donasi yang terkumpul itu kita gunakan untuk membeli tempat cuci tangan atau wastafel diserahkan ke sekolah," pungkasnya.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Mathias Masan Ola