Berita Tarakan Terkini

Vaksin AstraZeneca Sudah Bisa Digunakan di Kaltara, IDI Rekomendasikan untuk Lansia

Vaksin AstraZeneca batch CTMAV 547 dirilis sudah bisa digunakan. Vaksin jenis AstraZeneca direkomendasikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk diguna

TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Aktivitas vaksinasi untuk Lansia di Puskesmas Kelurahan Gunung Lingkas, Tarakan, pada April lalu. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN- Vaksin AstraZeneca batch CTMAV 547 dirilis sudah bisa digunakan.

Vaksin jenis AstraZeneca direkomendasikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk digunakan kepada lansia.

Dibeberkan dr. Franky, Ketua IDI Kaltara, pada prinsipnya melihat Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), memang yang direkomendasikan pada usia 30 tahun ke atas termasuk pula lansia.

"Kejadian kemarin, di lapangan sepertinya itu secara nasional. Tapi kalau secara global atau dunia, AstraZeneca masih tetap digunakan," beber dr. Franky.

Lebih lanjut dia menyampaikan, pengawasan lebih ketat tentunya.

Baca juga: Genjot Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Kutim, Pra Lansia Sekarang Bisa Ikut Vaksin Gratis

Penelitian batch CTMAV 547 kemarin, lanjutnya, untuk mengetahui secara keseluruhan dan agar ada pembanding dengan Sinovac.

"Kita hanya punya pembanding Sinovac yang secara KIPi masuk kategori ringan," ujarnya.

Ia menambahkan, memang secara ilmiahnya, termasuk Sinovac metode vaksinnya, KIPI yang terjadi lebih ringan dibandingkan dengan AstraZeneca.

Ia membeberkan, itu setelah melihat reaksi di lapangan pada anak muda, terjadi reaksi pembekuan darah pada trombosit pembuluh darah.

Namun ia tak bisa memastikan penyebab terjadinya pembekuan darah berasal dari vaksin.

Ia mengemukakan, seandainya dikarenakan karena batch tersebut maka pemerintah memiliki kewenangan menarik produk vaksin.

Baca juga: Calon Jemaah Pasrah Ibadah Haji 2021 Batal, Sudah Vaksin, Manasik, Akhirnya Tak Berangkat

Namun, lanjutnya, jika harus dimusnahkan, pihaknya tak bisa mengiyakan karena belum tentu terbukti penyebab meninggalnya karena vaksin tersebut.

"Rasanya tidak perlu dimusnahkan, selama ini vaksin AstraZeneca masih berjalan di Indonesia dan tetap divaksin kenyataannya tidak banyak KIPI ekstrem," ujarnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved