Gaya Hidup

Hari Laut Sedunia 8 Juni 2021, Cinta Laut Freediver Balikpapan Salurkan Hobi Menyelam Bebas

Hari Laut Sedunia 8 Juni 2021, Cinta Laut Freediver Balikpapan Salurkan Hobi Menyelam Bebas

HO/KOMUNITAS FREEDIVER BALIKPAPAN
Hari Laut Sedunia 8 Juni 2021, Cinta Laut Freediver Balikpapan Salurkan Hobi Menyelam Bebas 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hari Laut Sedunia 8 Juni 2021, Cinta Laut Freediver Balikpapan Salurkan Hobi Menyelam Bebas

Hari Laut Sedunia (World Oceans Day) jatuh 8 Juni.

Hari Laut Sedunia merupakan hari peringatan untuk menghargai laut-laut di dunia dengan merayakan hasil-hasil yang disediakan oleh samudra, seperti makanan laut dan kehidupan laut untuk akuarium, hewan peliharaan dan waktu untuk menghargai nilai intrinsik itu sendiri.

Polusi global dan konsumsi ikan yang berlebihan telah menyebabkan populasi ikan berkurang dengan drastis.

Hari peringatan ini juga memberikan kesempatan berbeda untuk menyelenggarakan aksi komunitas dan personal untuk menjaga samudra dan hasil di dalamnya.

Banyak cara yang dilakukan demi menjaga kelestarian laut. Mulai dari tidak membuang sampah ke pantai, tak menyentuh terumbu karang saat menyelam, tidak membunuh hewan yang terancam punah di laut, atau penanaman kembali terumbu karang.

Melestarikan alam laut, berarti telah melestarikan setengah ekosistem di bumi karena laut mewakili separo dari seluruh daerah bumi. Separo bagian dari bumi lainnya adalah daratan. Daratan mewakili lingkungan tempat manusia tinggal.

Beberapa aktivitas atau hobi yang berhubungan dengan cinta laut pun rupanya banyak diminati oleh generasi milenial dan generasi Z.

Di antaranya adalah kegiatan menyelam. Baik snorkeling, free diving, ataupun scuba diving.

Kegiatan menyelam bebas Komunitas Freediver Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kegiatan menyelam bebas Komunitas Freediver Balikpapan, Kalimantan Timur. (HO/KOMUNITAS FREEDIVER BALIKPAPAN)

Secara singkat, perbedaan ketiga istilah tersebut terletak pada kedalaman jelajah, teknik selam, serta peralatan yang dibutuhkan.

Kegiatan snorkeling hanya dilakukan hingga maksimal kedalaman 5 meter saja, sehingga siapapun boleh melakukan kegiatan ini bahkan yang tidak mahir berenang.

Alat-alat yang dibutuhkan antara lain, snorkel sebagai alat bantu pernapasan, kacamata renang, fin atau kaki katak, dan pelampung.

Hal sebaliknya berlaku bagi aktivitas free diving dan scuba diving. Kegiatan ini termasuk dalam olahraga ekstrem, sehingga Tribunners membutuhkan sertifikat resmi dan pendampingan oleh profesional. Meski serupa, kedua jenis selam ini memiliki beberapa perbedaan.

Untuk free diving, penyelam hanya membutuhkan kacamata renang dan fin saja, sedangkan scuba diving memerlukan peralatan yang lebih banyak seperti BCD, tabung oksigen, baju selam dan lain sebagainya. Kedalaman jelajah keduanya pun berkisar antara 10 meter, bahkan scuba diving yang dilakukan oleh profesional dapat menjelajah hingga ke dasar laut.

Menyadari bahwa kegiatan free diving ini membutuhkan banyak latihan pernapasan dan persiapan lainnya, seorang penyelam profesional asal Balikpapan, Bram Tunggal, berinisiatif untuk membentuk komunitas free diving yang dinamakan Freediver Balikpapan.

Kegiatan menyelam bebas Komunitas Freediver Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kegiatan menyelam bebas Komunitas Freediver Balikpapan, Kalimantan Timur. (HO/KOMUNITAS FREEDIVER BALIKPAPAN)

Menurut salah satu anggota, Igo, komunitas ini awalnya hanya terdiri dari 5 orang saja

"Ketika dalam perjalanan ke Beras Basah dan Samber Gelap tahun 2019, kami akhirnya memutuskan untuk membuat komunitas ini dengan tujuan agar dapat rutin melakukan latihan sebelum turun ke laut. Saat ini Freediver sudah beranggotakan 11 orang," jelasnya.

Adapun komunitas ini kerap melakukan latihan renang setiap hari Rabu, pukul 16.00 di Benua Patra dan Mulawarman.

Di komunitas ini juga terdapat anggota perempuan, salah satunya adalah Marsya.

"Banyak yang bertanya, bagaimana rasanya jadi perempuan yang punya hobi olahraga ekstrem seperti ini. Ketika sudah berada di laut, tidak ada lagi namanya perbedaan gender. Karena begitu ada di sana, kita hanya akan fokus pada indahnya pemandangan bawah laut," kata Marsya.

Ditanya terkait pengalaman menegangkan saat berada di laut, wanita ini mengatakan jika dirinya terkadang masih sering terkena panic attack saat bertemu ular laut dan memasuki bagian gelap yang tidak tersentuh matahari.

"Biasanya kalau sudah begitu, saya akan naik dulu ke permukaan. Karena akan sulit mengatur napas saat kita panik," jelasnya.

Kegiatan menyelam bebas Komunitas Freediver Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kegiatan menyelam bebas Komunitas Freediver Balikpapan, Kalimantan Timur. (HO/KOMUNITAS FREEDIVER BALIKPAPAN)

Menurut Marsya, kulit menghitam akibat terkena sinar matahari juga menjadi salah satu pertimbangan bagi kaum hawa untuk menekuni hobi ini

"Jam 12 siang menjadi best time untuk diving, karena saat itu visibilitasnya bagus sekali. Tapi risikonya kulit akan hangus terbakar," ujarnya.

Jika sudah begitu, Marsya mengatakan jika dirinya akan kembali melakukan treatment di klinik kecantikan begitu pulang dari perjalanan.

"Tidak bisa dipungkiri, free diving ini memang termasuk dalam kategori hobi mahal. Baik dari sisi transportasi, akomodasi, peralatan, hingga biaya lain seperti perawatan setelah trip. Jadi memang mau tidak mau, harus pandai untuk menabung. Tapi jika sudah cinta akan kegiatan ini, sampai kapanpun rasanya never get enough," pungkasnya. 

Kegiatan menyelam bebas Komunitas Freediver Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kegiatan menyelam bebas Komunitas Freediver Balikpapan, Kalimantan Timur. (HO/KOMUNITAS FREEDIVER BALIKPAPAN)

Tidak Menyentuh Terumbu Karang

Menyelam merupakan satu di antara kegiatan dalam upaya mencintai laut.

Bagi penyelam, mereka bisa menyaksikan keindahan alam bawah laut sekaligus mensyukuri ciptaan Tuhan. Sayangnya, tak semua penyelam sadar

menjaga kelestarian alam bawah laut seperti halnya menjaga keutuhan terumbu karang.
Terumbu karang menyimpan keindahan serta tempat tumbuh bagi rumput laut. Rumput laut adalah salah satu jenis tumbuhan yang memilki berbagai macam manfaat bagi manusia.

Selain itu laut berfungsi sebagai pengatur suhu di bumi. Laut mampu membawa udara panas dari khatulistiwa menuju kutub. Begitu juga sebaliknya.

Suhu udara di bumi seimbang. Tidak ada daerah yang terlalu panas dan daerah yang terlalu dingin. Hanya saja, akibat ulah manusia, alam laut mulai mengalami kerusakan.

Kerusakan tersebut akibat manusia yang membuang limbah sembarangan ke laut.

Selain itu tumpahan minyak ke laut akibat kegiatan pengeboran minyak lepas pantai, juga merusak alam di laut.

Nelayan dengan memakai pukat harimau dan bom menyebabkan keseimbangan ekosistem di laut menjadi terancam.

Kegiatan menyelam bebas Komunitas Freediver Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kegiatan menyelam bebas Komunitas Freediver Balikpapan, Kalimantan Timur. (HO/KOMUNITAS FREEDIVER BALIKPAPAN)

Keseimbangan ekosistem penting untuk dijaga karena ekosistem yang seimbang sama saja dengan melesarikan alam. Cara melestarikan alam laut dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut:

- Tidak membuang sampah sembarangan. Di laut maupun di sungai. Sungai adalah aliran air yang akan bermuara ke laut. Jika air sungai kotor, maka laut ikut kotor.
- Tidak membuang limbah pabrik ke laut.
- Tidak memakai pukat harimau atau bom dalam menjaring ikan. Hal ini akan melestarikan dan menjaga populasi ikan tetap seimbang.
- Tidak membuang sampah di pantai. Pantai adalah daratan yang paling dekat dengan laut. Jika pantai kotor, akan berdampak pada kebersihan laut.
Tidak menyentuh terumbu karang saat sedang menyelam di laut.
- Tidak membunuh hewan yang terancam punah di laut.
- Melakukan penanaman kembali terumbu karang.
- Memberikan sangsi tegas pada pelaku pengerusakan hewan laut.
- Melestarikan alam laut, bererti telah melestarikan setengah ekosistem di bumi karena laut mewakili separo dari seluruh daerah bumi. Separo bagian dari bumi lainnya adalah daratan. Daratan mewakili lingkungan tempat manusia tinggal. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved