Virus Corona
Vaksinasi Covid-19 Diyakini akan Kembalikan Omzet UMKM, Memberi Pemulihan Ekonomi Nasional
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki meyakini pelaksanaan vaksinasi Covid-19, bakal mengembalikan omzet
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki meyakini pelaksanaan vaksinasi Covid-19, bakal mengembalikan omzet para pelaku usaha yang tertekan pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Teten saat acara Sentra Vaksinasi Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Kemenkop UKM, Jakarta, Senin (7/6/2021).
"Saya yakin kalau nanti vaksinasi sudah dilakukan, penjualan, omzet UMKM, Hippindo hidup lagi," ujar Teten.
Menurut Teten, pelaku UMKM maupun Hippindo merupakan bagian terpenting dalam perekonomian Indonesia, karena menjadi penggerak roda ekonomi terutama saat pandemi.
Baca Juga: Puluhan Lansia Ikut Vaksinasi Covid-19 di Puskemas Nunukan, Warga Merasakan Biasa Saja
"Jadi vaksinasi itu kunci bagi kita untuk pemulihan ekonomi nasional. Semua harus optimis, bahwa ekonomi bisa pulih," papar Teten.
Teten mengajak Hippindo untuk kembali bekerjasama dengan daerah lainnya dalam mengadakan sentra-sentra vaksin terutama untuk pelaku UKM dan retail.
"Kami akan coba kerja sama dengan daerah, kami di daerah punya gedung dan juga ada balai latihan koperasi yang besar itu juga bisa jadi sentra vaksinasi terutama untuk pelaku UMKM dan ritel," kata Teten.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menjelaskan, omset ritel sebelum pandemi berada pada kisaran Rp 600 triliun.
Baca Juga: KIPI Bahas Meninggalnya Guru Honorer di Balikpapan Usai Vaksinasi Covid-19
Baca Juga: UPDATE Virus Corona di Indonesia, Per Hari Program Vaksinasi Covid-19 Menyentuh Angka 500 Ribu
dan saat ini telah turun hingga 50 persen karena adanya pelemahan daya beli masyarakat.
"Kalau sebelum Covid retail di Rp 600 triliun. Dengan vaksin tidak langsung balik, tapi paling tidak 80 persen sudah kembali seperti semula," ucap Budihardjo.
Anak-anak Belum jadi Prioritas
Sampai saat ini Indonesia belum memprioritaskan anak-anak dalam daftar penerima vaksin Covid-19.
Dijelaskan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito hal itu didasari karena di tingkat dunia sebagian merk vaksin belum sepenuhnya diuji pada kategori pada anak-anak.
"Belum masifnya vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak di dunia, diakibatkan hanya sebagian merek vaksin yang diujicobakan kepada anak-anak saat proses pengadaannya,” ungkap Wiku dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/5/2021).
Wiku melanjutkan, Indonesia kini memfokuskan vaksinasi pada kelompok rentan terpapar Covid-19 yakni kelompok usia produktif 18 tahuh ke atas sampai lansia.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Diberikan ke Lansia Purnawirawan Kodim 0907 Tarakan
"Saat ini Indonesia berfokus pada kelompok rentan, dan secara statistik didominasi usia 18 tahun. Hal ini untuk memperlambat laju penularan," jelas dia.
Namun kedepan ia menuturkan, pemerintah tidak menutup kemungkinan akan pula memberikan vaksin kepada anak-anak secara bertahap.
"Karena sesuai dengan amanat presiden, untuk berupaya keras setiap orang mendapatkan haknya untuk divaksin,” jelas Wiku.
Vaksin Sinopharm Miliki Efikasi
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan vaksin Covid-19 produksi Sinopharm memiliki efikasi tinggi yakni sebesar 78,02 persen.
"Studi klinis fase 3 pada lebih dari 42 ribu subjek di Uni Emirat Arab dan beberapa negara, menunjukkan efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02 persen," kata Wiku dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/5/2021).
"Hasil pengukuran imunogenesitas penggunaan vaksin menunjukkan pembentukan antibodi tergolong tinggi pada orang lansia dan dewasa," lanjut Wiku.
Ia memaparkan, vaksin mendapatkan persetujuan Emergency Use of Authorization (EUA) di lebih dari 27 negara termasuk Indonesia mengeluarkan EUA sejak April 2021.
Baca Juga: 300 Vial AstraZeneca Buat Tarakan, Dilarang dan Saat Ini Masih Disimpan
Vaksin ini juga telah mendapatkan Emergency Use of Listing (EUL) dari WHO pada 7 Mei 2021.
Meski demikian, vaksinasi saja belum cukup memberi perlindungan dalam mencegah penularan.
Karena seluruh jenis pengendalian Covid-19 saling melengkapi, dan tidak bisa berdiri sendiri dan dijalankan dalam waktu bersamaan.
Indonesia saat ini masih memfokuskan pada kelompok rentan terpapar Covid-19.
Baca Juga: Layanan Rapid Antigen di Tarakan Mulai Ramai Didatangi Warga
Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 Bagi Masyarakat Umum di Balikpapan Kalimantan Timur
Karena itu juga, untuk vaksin terhadap anak-anak belum diutamakan mengingat di tingkat dunia sebagian merk vaksin belum sepenuhnya diuji pada kategori pada anak-anak.
"Saat ini Indonesia fokus kelompok rentan, dan secara statistik didominasi usia 18 tahun. Hal ini untuk memperlambat laju penularan," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemerintah Belum Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 pada Anak-anak, Ini Sebabnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenkop UKM Yakin Vaksinasi Bakal Kembalikan Omzet Pelaku Usaha