Berita Berau Terkini
Pemkab Paser Targetkan Semua Desa Teraliri Listrik pada 2022 Mendatang
Pemerintah Kabupaten Paser angkat bicara terkait permasalahan penerangan di beberapa desa, setelah sebelumnya ada pernyataan dari Unit Layanan Pelangg
Penulis: Syaifullah Ibrahim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER- Pemerintah Kabupaten Paser angkat bicara terkait permasalahan penerangan di beberapa desa, setelah sebelumnya ada pernyataan dari Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Tanah Grogot bahwa pihaknya tidak memliliki kewenangan terkait pengerjaan pembangunan jaringan listrik.
Bupati Paser dr. Fahmi Fadli melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Paser Hj Ina Rosana membenarkan perihal pernyataan tersebut, Selasa (8/6/2021).
Menurutnya, ULP PLN Tanah Grogot memang tidak memiliki kewenangan dalam hal pembangunan atau pengerjaan fisik terkait kelistrikan di Paser.
"Perkembangan terakhir pada rapat koordinasi 6 Mei kemarin dengan pihak UP2K (Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan) yang memang menangani listrik di pedesaan," tuturnya
Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) ULP PLN Tanah Grogot, lanjut Ina Rosana, hanya menerima hasil pengerjaan jaringan listrik dari UP2K Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca juga: Soal Penerimaan Magang untuk Pelajar, Disnakertrans Paser Nilai Perusahaan Minim Kontribusi
"Setelah itu, status mereka hanya sebagai operator," ujar Ina Rosana.
Setelah dilakukan rapat koordinasi, 10 dari 20 desa belum teraliri listrik PLN sementara dilakukan pengerjaan, dan anggarannya sudah ada dari pusat.
Pengerjaan yang dilakukan oleh UP2K saat ini di beberapa desa, yaitu dalam tahap penanaman tiang listrik.
Bahkan pada April lalu terdapat 3 desa yang tiang listriknya sudah tertanam 90 persen.
"Sudah ada 3 yang dilakukan pengerjaan untuk tiang listriknya, yang di Rantau Atas Kecamatan Muara Samu malah sudah tertanam 100 persen, Desa Lomu dan Riwang Kecamatan Batu Engau sudah 90 persen, itu data akhir April, mungkin Mei kemarin sudah rampung 100 persen," jelas Ina Rosana.
Sementara untuk 7 desa lainnya, meliputi Desa Perepat, Sungai Langir, Sunge Batu, Muara Lambakan, Swan Slutung, Pengguren Jaya dan Desa Segendang, masih proses pengiriman tiang listrik beton.
Lebih lanjut Ia mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten Paser telah mengupayakan untuk secepatnya dilakukan pengerjaan penerangan di desa-desa yang belum teraliri listrik.
"Mudah-mudahan nanti setelah semuanya selesai dan pada tahun 2022 mendatang bisa tertuntaskan," ucapnya berharap.
Pemerintah Kabupaten Paser menargetkan, pada tahun 2022 mendatang, seluruh desa di Paser sudah bisa menikmati aliran listrik PLN.