Berita Nasional Terkini
Ingin Ambil Barang di Hotel, Anggota TNI di Sidoarjo Malah Dikeroyok Preman Terminal
Setelah sempat buron dan kabur ke luar Sidoarjo, Nur Muhammad Dwisyah Pengestu (21) dan Rizky Arifianto (18) akhirnya bisa ditangkap polisi.
TRIBUNKALTIM.CO-Setelah sempat buron dan kabur ke luar Sidoarjo, Nur Muhammad Dwisyah Pengestu (21) dan Rizky Arifianto (18) akhirnya bisa ditangkap polisi.
Keduanya warga Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo bersama empat rekannya ini, merupakan pelaku pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI AL di Terminal Purabaya di Bungurasih, Sidoarjo .
Nur Muhammad ditangkap saat bersembunyi di Jombang, sedangkan Rizki Afifianto diringkus petugas di tempat persembunyiannya di Blega, Bangkalan, Madura.
Baca Juga: Anggota TNI AL Dikeroyok Warga Sipil, Polisi Tangkap 4 Pelaku Penganiayaan, Begini Nasibnya Sekarang
“Dua pelaku tersebut kabur ke luar kota setelah mendapat kabar bahwa teman-temannya tertangkap petugas. Petugas terus mencarinya, sampai akhirnya berhasil menangkap mereka,” kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Selasa (8/6/2021).
Dengan tertangkapnya dua pelaku ini, berarti sudah ada enam orang pelaku penganiayaan terhadap Pratu Jehezkial di Terminal Bungurasih, Minggu (23/5/2021) dinihari lalu.
Sebelumnya, empat orang pelaku juga sudah diringkus petugas.
Mereka antara lain, Ubaid, Ferdiansyah, Rizky, dan Yabes. Mereka ini ditangkap di sekitaran Bungurasih beberapa jam setelah kejadian.
Baca Juga: Prajurit Kopassus dan Brimob Dikeroyok, Satu Orang Tewas, Sikap Jenderal Andika Perkasa tak Terduga
“Dari hasil penyidikan petugas, pelaku utamanya adalah orang enam tersebut. Memang ketika kejadian ada lebih dari sepuluh orang di lokasi, namun lainnya tidak sampai ikut menganiaya korban. Mereka juga sempat diamankan petugas, namun hanya sebagai saksi,” urai Sumardji.
Para pelaku itu, menurut dia, bisa dibilang adalah para preman yang biasa mangkal di kawasan Bungurasih.
Mereka juga disebut-sebut kerap meresahkan masyarakat dan warga di sekitaran terminal.
Dalam pemeriksaan di Sat Reskrim Polresta Sidoarjo, para pelaku mengaku bahwa pemukulan atau penganiayaan itu dipicu teriakan salah satu pelaku yang meneriaki maling kepada korban.
“Menurut keterangan para pelaku, korban sempat naik motor riwa-riwi alias bolak-balik di kawasan itu. Kemudian ada satu satu pelaku meneriaki maling, lantas mendekati korban,” lanjut Sumardji.
Sempat terjadi cekcok mulut antara korban dan para pelaku.