KPOP
BTS Meal Laris Manis di Seluruh Dunia, Berikut Ulasan Mengapa BTS Digilai Penggemarnya, Penasaran?
Boy group asal Korea Selatan, BTS berkolaborasi dengan restoran cepat saji, Mc Donald's secara resmi meluncurkan BTS Meal pada 26 Mei 2021.
CEO Bang “merasa bahwa penampilan artis yang terlalu diatur oleh agensi menyakiti artis,” kata CedarBough Saeji, asisten profesor tamu di Indiana University Bloomington yang mengajar studi Korea melansir WSJ.
Pendekatan itu berbeda dengan cara yang dilakukan tiga agensi raksasa Korea Selatan (SM Entertainment, YG, JYP).
BTS sangat terlibat dalam penulisan, produksi, dan koreografi musik, video, dan tariannya, bahkan saat berkolaborasi dengan kru produksi internal, termasuk CEO Bang.
Sistem kreatif itu memberi mereka kredibilitas di kalangan penggemar musik, terutama di Barat, yang merasa banyak aksi K-Pop adalah “produk buatan.”
Baca juga: BTS Catatkan Lima Rekor Dunia lewat Lagu Terbarunya Butter
3) Keterampilan Artis
Alasan utama anggapan otentisitas BTS adalah karena grup tersebut memiliki rapper yang terbukti keahliannya.
Secara historis, grup K-Pop telah menggabungkan beberapa hip-hop ke dalam campuran gaya pop, elektronik, dance, dan R&B mereka.
Tetapi BTS memiliki rapper penuh yang menulis lirik mereka sendiri.
“BTS memulai karir mereka sebagai band hip-hop independen, Awalnya mereka bukan ‘grup idol’ yang khusus dibentuk oleh agensi hiburan,” kata Lee Gyu-tag, asisten profesor antropologi di kampus Universitas George Mason di Korea Selatan kepada WSJ.
Menanjaknya BTS sesuai dengan semakin populernya hip-hop di Korea Selatan, di mana banyak penggemar kini mengharapkan rapper yang lebih terampil.
Di AS, sementara itu, rap sekarang mendominasi musik pop AS lebih dari sebelumnya, dengan bintang pop tradisional yang kurang akrab dalam gaya hip-hop menjadi tertinggal.
Baca juga: Leader BTS, RM Ungkap Bagian Tersulit saat Proses Pembuatan Lagu Butter
4) Kejujuran dalam Karya
Bintang K-Pop dan agensinya telah lama bekerja untuk menghadirkan citra ideal di media sosial.
BTS, sebaliknya, tidak mewakili "kesempurnaan yang senjang (dengan realita)," kata Saeji.
Salah satu tema terbesar mereka adalah perjalanan mereka hingga menjadi superstar, termasuk perjuangan mereka menghadapi ketenaran.