Berita Kaltara Terkini
Selain Tarakan dan Nunukan, Gubernur Zainal Ingin SPBE Baru Akomodir 3 Wilayah Lainnya di Kaltara
Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, mengapresiasi pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) di Kota Tarakan.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, mengapresiasi pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Dikatakan Zainal, kebutuhan gas di tengah masyarakat cukup tinggi. Dengan diresmikannya SPBE yang berlokasi di Kelurahan Juata Permai ini, maka Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan tak perlu khawatir lagi kekurangan LPG.
"Insya Allah, kebutuhan gas untuk Tarakan dan Nunukan tidak perlu khawatir karena PT Kayan sudah siapkan SPBE," ungkap Gubernur Kaltara.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan SPBE yang dibangun, masyarakat bisa menikmati LPG lebih murah. Meski demikian tetap tak mengesampingkan tiga wilayah lainnya di Kaltara yakni Malinau, Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung.
Baca Juga: Gas Elpiji 3 Kg di Tarakan Langka, Walikota Khairul Minta Percepat Pengoperasian SPBE
"Saya berharal tiga wilayah ini juga bisa dibantu. Bagaimana agar tidak lagi dipasok dari luar Kaltara. Saya minta tolong diupayakan agar bisa sama dengan Tarakan," ungkap Gubernur Kaltara.
Jangan sampai di luar atau di kalangan masyarakat muncul kesan bahwa tiga wilayah di Kaltara dibeda-bedakan.
"Jangan sampai mereka merasa dianaktirikan atau dinomorduakan," ujarnya.
Kemudian lanjutnya, saat ini ia tak menampik, masih banyak LPG dengan warna berbeda berasal dari luar Kaltara. Alias berasal dari negara tetangga masuk ke Indonesia.
Dengan dibangunnya SPBE ini, ia berharap tak ada lagi LPG dari luar Malaysia masuk ke Indonesia.
Baca Juga: SPBE di Tarakan Diresmikan, Warga tak Perlu Khawatir LPG 3 Kilogram jadi Langka
"Karena ini merugikan negara," ujarnya.
Untuk itu ia berharap, yang berwenang bisa menambah kuota jika sebelumnya hanya dijatah 1000 tabung mungkin selanjutnya bisa ditambah hingga tiga kali lipat dari alokasi tabung.
"Kalau saya hadap siapa, saya akwb menghadap ke mereka. Mungkin ESDM, BPH Migas yang khusus menangani hal ini," ujarnya.
Ia juga meminta pihak kepolisian dan Lantamal, Bea dan Cukai, KSOP untuk membantu mendukungnya dan mencegah masuknya barang ilegal.
"Termasuk tabung dari luar. Gunakan tabung hanya milik Pertamina produk Indonesia,"imbaunya.