Berita Tarakan Terkini
Dukungan Lanjut Dua Periode Mengalir, Walikota Tarakan Beri Respons Tak Terduga
Sejumlah dukungan mulai mengarah kepada dr Khairul, M.Kes yang saat ini masih menjabat sebagai Walikota Tarakan.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN- Sejumlah dukungan mulai mengarah kepada dr Khairul, M.Kes yang saat ini masih menjabat sebagai Walikota Tarakan.
Merespons hal tersebut, dr Khairul belum ingin berkomentar lebih jauh maju atau tidak di bursa pemilihan umum serentak 2024 mendatang.
"Gini namanya kalau secara manusiawi kan tentu semua orang kalau diberikan kesempatan untuk berkuasa tentu mereka mau secara manusiawi pasti seperti juga kita. Kalau saya misalnya juga itupun masih banyak juga yang harus kita selesaikan bahwa ini masih terlalu lama," ujarnya.
Apalagi melihat jadwal pemilihan masih cukup lama lanjutnya. Masih ada tiga tahun lagi baru akan diadakan pemilihan.
"Pencoblosan kan November. Itu pun masih tiga tahun lagi, " lanjutnya.
Ia menambahkan, adapun nantinya jika dukungan datang ke pihaknya, itu adalah upaya kerja-kerja politik dari rekan-rekan dan ia mempersilakan saja.
Ia menyebutkan, yang terdekat saat ini yakni Pilpres dan Pileg, diperkirakan Februari atau Maret 2024 mendatang.
Di momen itu, semestinya seluruh partai-partai politik biasanya dua tahun sebelumnya mereka sudah harus menata kembali mesin partainya.
Itu dalam rangka pemenangan pemilu legislatif.
"Misalnya mengusung calon dalam pilkada dan sebagainya itu kan hasil di Pileg 2024 bukan pileg yang sekarang. Jadi gambaran kursi yang sekarang ini tidak ada belum ada jaminan," ungkapnya.
Ia membeberkan, misalnya yang saat ini memiliki kursi banyak, namun tak ada jaminan akan tetap sama dan masih bisa berubah.
"Atau sekarang bisa-bisa tidak punya kursi nanti atau nanti kurang kursinya. Misalnya kurang kursinya sekarang malah bisa jadi naik. Jadi sebenarnya yang perlu fokus masing-masing sekarang kalau menurut saya partai-partai itu ya fokusnya kepada legislatif dulu ya bersamaan dengan pilpres," ucapnya tegas.
Untuk pilpres, kursi yang diusung menggunakan hasil pileg yang sebelumnya.
Berbeda dengan pilkada menggunakan hasil legislatif 2024.
"Jadi gambarannya belum jelas juga, sekarang misalnya partai yang bilang mengusung tiba-tiba nanti di situ tidak punya kursi apa yang dia mau usung," bebernya.
Sehingga semestinya, lanjut dr Khairul, sebagai orang yang bukan bagian dari partai, sah-sah saja jika ada dukungan mengarah ke pihaknya.
Namun, lanjutnya, partai saat ini harusnya lebih fokus bagaimana bisa memperbanyak kursi pada pileg.
"Karena itu kan nanti menentu kan nasib dia sebelumnya apakah dia mengusung calon sendiri, apakah dia berkoalisi dengan yang lain sangat ditentukan hasil pileg 2024," jelasnya.
Yang saat ini tidak bisa dijadikan patokan, kecuali untuk pilpres dan ada partai yang mengusung.
"Itukan yang pilegnya bersamaan dengan pilpres sehingga yang mengusung calon presiden nanti ya gambarannya yang ada sekarang ini," jelasnya.
Ia menyebut, koalisi partai yang ada sekarang ini di antaranya, koalisi PDIP, Gerindra, Demokrat, PKS, P3K dan PKB.
"Itu untuk yang pilpres, tapi pilkada? Kita belum tahu siapa partainya, belum tahu juga kita ini siapa yang punya kursi nanti di DPRD," jelasnya.
Sehingga, lanjutnya, jikapun ada rencana ingin melobi partai, masih samar melakukan hal itu atau masih terlalu awal menurutnya.
"Its oke kita bangun aja komunikasi dengan semua. Toh kita juga gak tahu tiga tahun ke depan setengah, tidak tahu nasib kita besok bisa jadi sakit misalnya. Kita jangan mendahului kekuasan Tuhan yang masih jauh sekali," tuturnya.
Jika pun ada ikhtiar, ia menyilakan siapapun bisa melakukannya.
Namun, lanjutnya, untuk mengatakan secara pribadi apakah maju periode kedua di Tarakan atau beralih lanjut ke Provinsi Kaltara, pihaknya belum bisa menjawab.
"Silakan saja tapi kalau saya sendiri juga belum terlalu bernafsu kalau bicara tentang itu karena kita gak tau koalisi dengan siapa," ungkapnya.
Disinggung pula apakah akan terlibat dalam parpol nantinya semisal memutuskan maju, dr Khairul menegaskan saat ini pihaknya fokus menyelesaikan janji-janji politik yang sudah terealisasi sebagian.
"Menurut saya sebagai orang beragama janji itu adalah utang harus kita selesaikan. Bahwa nanti langkah berikutnya tetap kita persiapkan tapi nggak perlu saya sampaikan," ungkapnya.
Kembali saat media mengonfirmasi ketegasan jawaban dr Khairul, melanjutkan pembangunan dua periode di Kota Tarakan atau lanjut maju ke Kaltara, dr Khairul hanya tersenyum sembari berkelakar seperti kebiasaannya di hadapan awak media.
Namun satu kata kunci ia sampaikan. Ia tak bisa menjawab saat ini.
Kemungkinan ia perkirakan setahun sebelum pilkada baru akan ia umumkan.
Alasannya karena masih terlalu dini. Dan biasanya jika nanti sudah menjawab, saat sampai ke tengah masyarakat, ini akan menjadi bumerang.
"Sesuatu yang kita lempar ke masyarakat ini langsung ditangkap ramai-ramai dan itu langsung ditagih. Begitulah politik. Makanya saya belum bisa membuat statement. Kalau sudah setahun nanti mungkin bisa. Mungkin setelah pemilihan legislatif," ucapnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Rahmad Taufiq