Berita Pemprov Kalimantan Timur
Persiapan Daging untuk IKN, Pemprov Terus Berupaya Kembangkan Miniranch
Gubernur Kaltim H Isran Noor meninggalkan dua pesan penting saat bertatap muka dan berdialog dengan para peternak di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Kaltim H Isran Noor meninggalkan dua pesan penting saat bertatap muka dan berdialog dengan para peternak di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar).
Pesan pertama, semua peternak bisa melakukan konsolidasi dalam kelompok atau organisasinya.
Menurut Isran, organisasi yang solid akan membantu sukses organisasi dan anggotanya.
"Anggotanya tadi 11 orang ya. Bagus, harus lebih solid dan kompak," kata Isran di lokasi Miniranch Jayatama di Desa Jonggon Jaya, Loa Kulu, Kamis (10/6/2021).
Baca juga: Pantau Akselerasi Kaltim Berdaulat, Gubernur Kunjungan Kerja ke Kukar dan Kubar
Pesan kedua gubernur, para peternak dapat terus meningkatkan kemampuan kelompok dan anggotanya.
Peningkatan kemampuan yang dimaksud adalah terkait teknik pengelolaan ternak yang baik, termasuk integrasi perkebunan sawit dan pemanfaatan lahan eks tambang, seperti dilakukan di lahan konsesi PT MHU.
Khusus para peternak di kawasan Jonggon kata Gubernur, patut bersyukur karena dukungan untuk mereka sangat besar melalui program pemerintah, termasuk bantuan dari perusahaan.
Menanggapi beberapa permohonan peternak seperti traktor pengolah lahan dan mesin pengolah pakan, Isran Noor mengatakan bahwa semua usulan sudah dicatat, namun ia tak ingin berjanji.
"Semua usulan sudah dicatat. Pak Sunggono (Sekda Kukar) juga mencatat. Tapi saya tidak janji karena semua masih harus dihitung agar bantuan bisa efektif dan efisien. Dukungan seperti ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," tegas Isran.
Pengembangan ternak di areal lahan eks tambang menurut Gubernur Isran Noor akan sangat membantu upaya pemerintah menuju swasembada daging di Kaltim.
Baca juga: Dispar Kaltim dan Kemenparekraf Gelar Bimtek Profiling Pariwisata dan Ekraf
Pasalnya, hingga saat ini Kaltim masih sangat bergantung dengan pasokan sapi dari NTT, NTB dan Sulawesi.
Populasi sapi di Kaltim pada 2020 sebanyak 123 ribu ekor, sementara untuk swasembada daging Kaltim butuh 650 ribu ekor.
"Kemampuan kita baru sekitar 27 persen. Sedangkan 73 persen lainnya masih didatangkan dari NTT, NTB dan Sulawesi," sebut Gubernur.
Usai menyerap aspirasi peternak, Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi melakukan peletakan batu pertama pembangunan kandang tahap 2 Miniranch Jayatama dan melakukan inseminasi buatan.
Areal penggembalaan sapi yang disiapkan PT MHU tidak kurang dari 200 hektare. Di lokasi ini juga disiapkan layanan untuk sapi bunting dan melahirkan, sekaligus mengurangi tingkat kematian pedet (anak sapi).