Pesona Borneo
Harga Tiket Masuk Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan Kalimantan Utara
Daerah Kota Tarakan yang berada di Provinsi Kalimantan Utara memiliki destinasi edukasi wisata alam mangrove.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Daerah Kota Tarakan yang berada di Provinsi Kalimantan Utara memiliki destinasi edukasi wisata alam mangrove.
Lokasi wisata ini bernama Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan.
Hutan mangrove ini menyimpan khas Kalimantan, ini dibuktikan saat pengunjung berada di area dalam konservasi hutan mangrove bisa melihat satwa Bekantan, binatang endemik pulau Kalimantan.
Selama pandemi Covid-19, jumlah pengunjung sangat dirasakan menurun di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) dibandingkan sebelum pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sempat Ditutup karena Covid-19, Wisata Konservasi Mangrove dan Bekantan Tarakan Berangsur Normal
Ini diakui Samsul Aris, Koordinator KKMB Kota Tarakan, berdasarkan catatan buku harian, selama Ramadan ini tingkat pengunjung mulai dari awal buka setiap hari cukup sepi.
"Dibanding hari-hari biasanya ditambah Covid-19 tambah sepi lagi," urai Samsul.
Jika biasanya di hari libur bisa tembus 200 hingga 300 orang, selama masa Covid-19 hanya maksimal 100 pengunjung.
"Bahkan tak sampai. Kalau di hari kerja lebih sepi lagi cuma sekitar 20-30 orang," ungkapnya.
Baca Juga: Direstui Menteri Lingkungan Hidup, Pemkab Berau Bakal Relokasi Bekantan ke Pulau Maratua
Kemudian lanjutnya usai Idul Fitri 1442 Hijriah kemarin, diakuinya memang terjadi peningkatan dibanding pandemi tahun 2020 lalu.
Estimasi kenaikan pengunjung 30 persen di tahun 2021 dibanding 2020 lalu. Meski demikian jarang pengunjung dari luar datang ke Tarakan. Begitu juga dari wisatawan mancanegara.
Jika pun ada dari luar Kaltara, tujuannya hanya untuk studi banding.
Namun itupun baru satu kali seperti kunjungan kerja dari Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove awal Juni 2021 lalu.