Polemik SMAN 10 Samarinda
Aksi Demo Orangtua dan Murid SMAN 10 Samarinda Berlangsung Damai, Disdikbud Janji Bersihkan Atribut
Dalam musyawarah terbuka yang diadakan Kadisdikbud di salah satu ruang rapat gedung Pemprov Kaltim, Rabu (16/6/2021), Edy Mulyadi (52), salah seorang
Penulis: Rita Lavenia |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Dalam musyawarah terbuka yang diadakan Kadisdikbud di salah satu ruang rapat gedung Pemprov Kaltim, Rabu (16/6/2021), Edy Mulyadi (52), salah seorang dari perwakilan orangtua siswa yang hadir menyampaikan, demo tersebut merupakan aksi spontanitas dari para orangtua dan aliansi Smaridasa.
Karena sejak Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara komite dan Komisi IV DPRD Kaltim. tidak ada tindak lanjut bagaimana sikap pemerintah terhadap pengrusakan logo dan simbol-simbol SMAN 10 Samarinda, yang dilakukan oleh pihak Yayasan Melati.
"Kami sebagai orangtua menganggap hal itu tidak tepat. Hal itu membuat kami gelisah. Juga sejak dua tahun lalu Yayasan Melati sudah meletakkan plang penanda tidak ada lagi PPDB SMAN 10 di kampus tersebut," tutur Hanif dalam pertemuan tersebut.
"Di seberang hanya ada 4 SMA Pak, Tindakan pemprov apa?" kata Edy.
Menanggapi hal tersebut, Kadisdikbud Kaltim, Anwar Sanusi menerangkan pihaknya menerima semua aspirasi yang disampaikan.
Baca juga: Yayasan Melati Larang SMAN 10 Samarinda Gelar PPDB di Kampus, Kepsek Belum Bisa Komentar
Dan terkait pengrusakan yang dilakukan yayasan tidak masuk ranah Disdikbud.
"Kalau ada pengrusakan, Komite ataupun masyarakat bisa melapor ke kepolisian. Ini kemarin malah saya yang dilaporkan ke kepolisian. Tapi saya tidak perlu menyampaikan hal tersebut kepada semua," ungkap Anwar Sanusi.
Kendati demikian, Anwar Sanusi menjawab keresahan para orangtua siswa bahwa PPDB SMAN 10 tidak ada perubahan dan tetap berada di Kampus A yang berada di HAM Rifaddin, Loa Janan Ilir.
Selain itu juga Anwar Sanusi berjanji minggu mendatang atribut yayasan akan dibersihkan, termasuk plang pelarangan PPDB SMAN 10 Samarinda.
"Kita akan sampaikan kepada Gubernur segala aspirasinya. Segala keputusan ada pada beliau karena kekuasaan dan kewenangan kami terbatas," ujarnya.
Baca juga: Orangtua dan Siswa SMAN 10 Samarinda Ajukan 9 Tuntutan, Disposisi Gubernur tak Bisa jadi Dasar Hukum
Mendengarkan janji tersebut, pihak demonstran menerima dan menunggu realisasi dari Disdikbud tersebut.
"Ayo ajak adik-adik kembali, kasihan berpanas-panasan," ucap Anwar Sanusi.
Orangtua dan Murid SMAN 10 Samarinda Demo di Kantor Gubernur
