Berita Samarinda Terkini
Cerita Calon Pendonor Darah di Samarinda Kecewa karena Tidak Memenuhi Persyaratan
Banyaknya agenda donor darah yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Samarinda mulai menarik banyak perhatian masyarakat
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Banyaknya agenda donor darah yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Samarinda mulai menarik banyak perhatian masyarakat Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Namun bila ingin mendonorkan darah tentu ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon pendonor.
Salah satunya tubuh calon pendonor harus benar-benar dalam keadaan sehat.
Syaratnya tidak mengonsumsi obat-obatan tertentu, ataupun baru pulih dari sakit yang diderita.
Baca juga: Selama Libur Lebaran Stok Darah Menipis di UDD PMI Samarinda, Berlakukan Donor Pengganti
Seperti halnya Nadia, salah seorang calon pendonor yang turut hadir dalam kegiatan donor darah PMI Samarinda, kolaborasi dengan DPW PKS Samarinda, Minggu (20/6/2021).
Dia harus pulang dengan kecewa karena tidak bisa mendonorkan darah setelah beberapa hari yang lalu ia mengalami diare.
"Saya diajak teman. Dari rumah tuh udah ngumpulin keberanian pengen donor karena Saya takut jarum suntik. Nah, nyampe di sini senang udah bisa masuk. Tapi karena habis diare enggak bisa karena ditakutkan nanti dehidrasi," ucap gadis 27 tahun tersebut dengan kecewa.
Sama halnya, Rahma (28), gadis berdarah Bugis ini juga harus pulang dengan kecewa karena kadar Hemoglobin (Hb) yang ia miliki kurang dari standar yang ditentukan PMI.
Baca juga: Stok Darah di PMI Samarinda Minim, Mapanbumi Gelar Aksi Donor Darah, Targetkan 500 Kantong
"Standar Hb-nya harus 12,5 g/dl (gram per desiliter) sedangkan Saya cuma 12,2 g/dl. Sedih juga karena dikit aja selisihnya," tuturnya.
Nadia dan Rahma mengaku termotivasi ingin berdonor karena ingin membantu pasien-pasien yang membutuhkan kantong darah.
"Apalagi stok di PMI Samarinda katanya lagi kurang. Jadi kita udah niat banget," sambung Nadia.
Begitupun Rahma, gadis berdarah A ini merasa sedih karena kadang berhdapan langsung dengan keluarga pasien yang sedang membutuhkan stok darah, namun dirinya tidak bisa membantu.
Baca juga: Stok Darah di PMI Samarinda Minim, Dharma Wanita dan Dompet Dhuafa Bakal Gelar Donor Darah
"Sedih aja gitu, mereka sudah berharap ternyata kita tidak bisa membantu karena persyaratan kurang," lanjut Rahma.
Meski kali ini gagal, Rahma dan Nadia berharap ke depannya bisa segera berdonor karena hanya dengan satu kantong darah itulah mereka bisa membantu masyarakat yang sedang membutuhkan.
"Kita enggak bisa ngasih uang, jadi bantu pakai darah aja. Kita ikut merasa senang kalau melihat kelegaan di wajah keluarga pasien yang bisa dapat stok darah," tutup Rahma.