Berita Nasional Terkini
Kisah Haru Pendeta Restui Anaknya Menikah Secara Islam di Berau, Ucapan Mempelai Wanita Bikin Mewek
Kisah haru pendeta restui anaknya menikah secara islam di Berau, ucapan mempelai wanita bikin mewek.
Dalam kolom keterangan, Cristin lalu menuliskan kata-kata perpisahan yang ditunjukkan pada ayahnya.
"Daddy, Aku Pamit sebagai Anak Perempuanmu. Waktunya Telah Tiba Bagiku untuk Segera Jadi Istrinya," tulisnya.
"Pada akhirnya, hidup mengharuskan aku untuk mengenal satu lagi lelaki terbaik selain Daddy. Lelaki itu yang kemudian akan menggantikan segala tugas dan tanggung jawab daddy untuk membimbingku atas dunia dan akhirat."
"Lelaki itu yang akan menyandang status sebagai suamiku dan dia adalah lelaki kedua yang akan kucinta setelahmu, daddy."
"Ucapan terima kasih memang tak akan cukup untuk membalas semua yang sudah diberikan untukku. Tapi, percayalah ada yang lebih dari itu di dalam hatiku."
"Meski akhirnya ada lelaki lain yang aku cinta, tapi percayalah jika daddy adalah sebenar-benarnya cinta pertama bagiku."
"Maaf untuk segala sesuatu yang belum bisa aku wujudkan untukmu. Sehat sehat disana yh daddyku syg, semoga Allah selalu melindungimu, Love you,"
Ngeditnya sambil mewek banget ini, karena baru 2 harian ketemu sama daddy tapi dia Udah harus kembali lagi ke timika Papua," lanjut Cristin.
Baca juga: Orangutan Bernama Gisel Usai Direhabilitasi, Hutan Lindung Sungai Lesan Berau Jadi Rumah Barunya
Melansir Tribunnews.com, Cristin mengatakan acara pernikahannya lancar tanpa suatu halangan apapun saat dikonfirmasi, Selasa (15/6/2021).
Cristin nampak senang, meski sempat dalam suasana haru lantaran sang ayah datang secara tiba-tiba di hari pernikahannya.
Cristin mengaku sudah lama dirinya tidak bertemu sang ayah.
Diketahui, Daddy, panggilan Cristin kepada ayahnya, selain sebagai Pendeta juga berprofesi sebagai anggota militer Komando Pasukan Khusus (Kopasus) di Timika, Papua.
Sementara Cristin bersama sang ibu tinggal di Berau, Kalimantan Timur.
Diceritakan Cristin, orang tuanya telah lama berpisah dan kini telah memiliki kehidupan masing-masing.
Sehingga, dirinya jarang sekali bertemu dengan sang ayah.