Berita Nasional Terkini
Imbas Aksi TNI-Polri, KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen Terpecah Belah, Tapi Teror Belum Berakhir
Sejumlah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dikabarkan terpecah belah
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua dikabarkan terpecah belah.
Kendati demikian, dengan kondisi tersebut bukan tidak mungkin ada kelompok-kelompok baru dengan pimpinan yang berbeda.
Kabar terbaru menyatakan, KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen disebut tidak lagi solid dengan sejumlah anggotanya keluar dan membuat kelompok baru.
KKB Papua baru tersebut dipimpin oleh Tendius Gwijangge.
Diungkapkan Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani, Tendius Gwijangge merupakan orang baru di Yahukimo karena ia sebelumnya kerap berpindah lokasi.
Baca juga: KKB Papua Berulah, Sandra dan Tewaskan Pekerja di Kabupaten Yahukimo Begini Kronologinya
"Kelompok ini adalah kelompok Nduga yang awalnya bergabung dengan kelompok Lekagak (Telenggen)," ujar Kombes Faisal Ramadhani, di Jayapura, Jumat (25/6/2021).
Saat itu, Tendius Gwijangge ikut bersama Lekagak Telenggen di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak.
Namun setelah Satgas Nemangkawi melakukan penegakan hukum di lokasi tersebut, ia pecah dari kelompok Lekagak.
"Jadi di Distrik Yambi (Kabupaten Puncak) pada 2018 setelah kita melakukan penindakan, Lekagak bergeser ke arah Ilaga, sedangkan Tenius Gwijangge ini geser ke arah Nduga, mereka pecah," kata dia.
Faisal menyebutkan, karena di Nduga sudah ada kelompok Egianus Kogoya, maka Tendius Gwijangge akhirnya bergeser ke Yahukimo.
Baca juga: KKB Papua Berulah Lagi dan Tewaskan 5 Orang, Salah Satu Korban Ketua Suku dan 4 Lainnya Pekerja
"Dari Nduga dia geser ke arah Yahukimo. Apakah sekarang dia berdiri sendiri atau tidak, kita sedang profiling," kata Faisal.
Sebanyak 30 anggota KKB Papua dibawah komando Tendius Gwijangge meneror hingga membunuh pekerja bangunan di Kampung Bingky, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021) pagi.
Kesaksian korban selamat, para KKB Papua juga menghadang truk pengangkut material.
Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, Jumat (26/6/2020).
"KKB Papua menghadang truk yang ditumpangi para korban saat melewati jembatan Kali I Kampung Samboga Distrik Seradala," katanya.
Baca juga: NEWS VIDEO Pengakuan Mantan Anggota KKB Papua Saat Hidup di Hutan
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel '30 Anggota KKB Tendius Gwijangge Bunuh dan Sandera Pekerja di Yahukimo, Bawa Kapak hingga Anak Panah'
Tendius Gwijangge dan anggotanya menggunakan alat tajam berupa anak panah, kapak, parang, samurai.
Sementara, dua orang dari KKB Papua membawa dua pucuk senjata api laras panjang.
Selain menembak mati tiga pekerja, Tendius Gwijangge Cs juga menyerang dua pekerja hingga kritis.
Bahkan, empat orang pekerja lainnya disandera. Kini, masih dalam penyelidikan pihak keamanan.
Baca juga: PENGAKUAN Mantan Anggota KKB Papua Saat Hidup di Hutan: Susah Cari Makan hingga Tidak Bisa ke Kota
Semua korban adalah warga sipil yang bekerja pada PT Sinama untuk pembangunan Proyek Jembatan Kali Kuk Kampung Samboga, Distrik Seradala.
Truk yang dikemudikan korban, Saiful, dihadang saat hendak menuju PT Berantas di Kampung Sukamo, seusai mengambil material proyek berupa batu ciping dari Camp Kali Kuk di Kampung Samboga.
Truk sempat kembali ke arah Camp PT Seremony Kali Kuk untuk berkumpul sesama karyawan dan warga setempat.
"Namun pimpinan KKB memerintahkan pasukannya segera melakukan pemeriksaan dan operasi," ujar Kamal.
Sekira pukul 15.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapatkan informasi lewat telepon bahwa telah terjadi penembakan terhadap warga Bingky bernama Obaja Nang.
Baca juga: TERKUAK KONDISI Sebenarnya Anggota KKB Papua Saat Hidup di Hutan, Delison: Lelah & Susah Cari Makan
"Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana berkoordinasi dengan Dandim 1715/Yahukimo Letkol inf Christian Ireuuw guna menangani kasus ini," jelas Kamal.
Adapun tiga korban meninggal; Suardi, Sudarto, dan Idin (Belum teridentifikasi).
Dua korban luka; Saiful (47) warga Dekai, luka serpihan kaca mobil, dan Obaja Nang (35) warga Kampung Bingky, luka tembak pada bagian paha.
Sementara empat pekerja yang disandera masih dalam penyelidikan polisi.
Kocar Kacir Dikejar TNI-Polri
Sebelumnya diberitakan, KKB Papua berlarian dikejar oleh aparat gabungan TNI-Polri saat mereka mencoba menguasai Bandara Aminggaru, Ilaga, Papua.
Dikutip Tribun-Papua.com dari unggahan akun Instagram Wakasatgas Humas Ops Nemangkawi AKBP Arief Fajar Satria, Rabu (16/6/2021), aparat memukul mundur KKTB yang masih berusaha menempati Bandara Aminggaru, sekitar Jumat (4/6/2021).
Dari keterangan tertulis, para KKB menggunakan pohon untuk menghambat kejaran aparat.
KKB juga memanfaatkan Honai untuk tempat bersembunyi.
"Sempat di hambat KKTB dengan memotong pohon besar sepanjang rute perjalanan di pinggiran Bandara Aminggaru."
"Dengan memanfaatkan Honai masyarakat sebagai tempat persembunyian, para teroris bersenjata melakukan tembakan kearah aparat sambil berlari mundur," tulisnya.
Baca juga: Dituding Danai KKB Papua, Inilah Harta Kekayaan Ketua DPRD Tolikara Sonny Wanimbo, Total Rp 16 Juta
Tni-Polri yang berusaha mengepung KKB pun akhirnya berhasil memukul mundur para teroris.
Tampak dalam video yang diambil menggunakan drone, KKB berlarian ke hutan.
Tak sampai di situ, proses evakuasi jenazah korban yang ditembak KKB juga diganggu, pada Jumat (4/6/2021).
"Dengan menggunakan kendaraan PJJ aparat kemanan berusaha membalas tembakan dari KKTB."
"Kontak tembak berlangsung selama perjalanan menuju lokasi evakuasi."
Setekah berjibaku tembak dengan KKB, aparat berhasil melakukan proses evakuasi.
"Mobil PJJ aparat kemanan berusaha menutupi jenazah dan para personil yang sedang mengangkat mayat korban kedalam kendaraan."
"Hingga akhirnya jenazah berhasil dievakuasi menuju puskesmas ilaga dan sebagian tim gabungan Tni-Polri melakukan pengamanan rute evakuasi," tulisnya.
Seperti diberitakan, KKB di bawah komando Lekagak Telenggen melakukan teror di Distrik Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, sejak Kamis (3/6/2021) sore.
Pada Kamis (3/6/2021) sekitar pukul 13.00 WIT, terjadi di luar Distrik Ilaga, yaitu di Kampung Eromaga, Distrik Omukia.
KKB menembak mati seorang warga bernama Habel Halenti yang sedang mengantar babi.
"Ini berawal dari mobil yang ke kampung (Eromaga) atas permintaan masyarakat sendiri. Sampai di lokasi mereka malah ditodong dan dilakukan penembakan terhadap almarhum," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Jumat (4/6/2021).
Saat tim dari Polres Puncak dan Satgas Nemangkawi hendak mengevakuasi korban, KKB kembali berulah dengan mencegat aparat gabungan sebelum tiba di lokasi kejadian.
Baca juga: Dituding Danai KKB Papua, Ketua DPRD Tolikara Akui Tak Kenal Neson, Polisi Punya Bukti Kuat
Kontak senjata pun terjadi sekitar satu jam.
"Ini berlanjut pada penyeranggan terhadap personel Polres dan Satgas Nemangkawi yang datang untuk mengangkut jenazah dari TKP. Terjadi kontak tembak, namun bisa sampai ke jenazah dan mengevakuasinya ke Puskesmas Ilaga," kata Fakhiri.
Rencana mengevakuasi korban ke Timika pada Jumat (4/6/2021) pagi pun gagal karena KKB membakar sejumlah fasilitas Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, pada Kamis petang.
Saat menuju bandara, aparat keamanan gabungan kembali dicegat KKB sehingga kembali terjadi kontak senjata.
Saat itu, aparat keamanan memilih mundur untuk menyusun strategi lebih matang.
"Pada jam 1 dini hari, bandara bisa dikuasai ulang dan dilakukanlah pengamanan dengan ambush di sekitar bandara sampai pagi hari," tuturnya.
Kemudian, pada Jumat pagi Tim Pam Rawan yang berpatroli melihat beberapa anggota KKB yang membawa senjata api di Kampung Niporolome.
Kontak senjata pun kembali terjadi di lokasi tersebut. Para anggota KKB kemudian berlari ke dalam perkampungan sambil melepaskan tembakan.
Hanya saja, Kepala Kampung Niporolome beserta istri dan anaknya justru yang menjadi korban tewas.
"Di pagi hari, terjadi lagi kontak tembak karena ada yang masuk dengan membawa senjata ke Kampung Niporolome yang bertemu dengan Tim Pam Rawan yang mengakibatkan ada masyarakat yang kena tembak," kata dia.
Selain itu ada tiga warga lainnya yang mengalami luka tembak. (*)