Berita Kubar Terkini

Kisah Sukses Peternak Babi di Kutai Barat yang Bergelar Magister Hukum UGM

Di Kampung Keay, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur terdapat peternakan babi yang digeluti seorang pemuda bergelar Magister Hukum

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
TERNAK BABI – Pemuda bernama Alexander, SH, MH menunjukkan hasil ternak babi miliknya yang terletak di belakang rumahnya di bilangan Jalan Poros Trans Kalimantan, Kampung Keay, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat (25/6/2021). 

Hanya saja, karena situasi pandemi Covid-19, usahanya tersebut juga mengalami kesulitan.

Terutama dari sisi pemasaran yang mengalami penurunan dari kondisi normal.

Otomatis berpengaruh pula terhadap pendapatan bulanan.

"Kalau pemasarannya ini kan masih lokalan saja, dominannya di daerah Kecamatan Damai, Barong Tongkok dan Kecamatai Sekolaq Darat, Kabupaten Kutai Barat.

Cuma karena kondisi pandemi sekarang ini, pemasarannya juga sulit, ya tentu mempengaruhi pendapatan.

Kalau sebelum pandemi Covid-19, lumayan lah. Anakannya bisa laku sampai 8 ekor dalam sebulan, kalau sekarang paling banyak 4 ekor yang laku per-bulannya," terang Alex.

Terlepas dari bisnis ternaknya tersebut, ternyata Alex tidak menanggalkan pendidikan liniernya di UGM begitu saja.

Pengetahuannya selama di bangku kuliah tetap dipergunakan bekerja di perusahaan keluarga.

"Sekarang, kebetulan saya juga bekerja di CV Alex Trio. Kalau ada kontrak, saya nge-review kontraknya. Jadi, ngurus berkas-berkas kontrak dan lain sebagainya, di samping menjalankan bisnis ternak saya ini," paparnya.

Alex berpesan kepada generasi milenial di Kutai Barat, jangan pernah takut untuk mencoba, terus berinovasi, salah satunya di bidang pertanian.

Karena prinsipnya, hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha dan kerja keras yang dilakukan setiap orang.

"Kalau bagi saya, untuk teman-teman yang masih muda, jangan pernah takut untuk menjadi petani," tegasnya.

Pemuda berusia 28 tahun itu juga menjelaskan di peternakan AT Farm miliknya itu, anakan babi dijual ratusan ribu hingga jutaaan rupiah.

Dengan kisaran harga Rp 800.000 sampai Rp 1.500.000 per ekor untuk umur 1,5 sampai 5 bulan, sesuai ukuran minimal 5 kilogram hingga 20 kilogram.

Sedangkan untuk babi ukuran besar di atas 100 kilogram dijual kisaran harga Rp 40.000 sampai Rp70.000 untuk per kilogramnya.

"Kita menekuni, keuntungannya tidak akan kurang. Intinya tidak perlu takut untuk menjadi petani milenial," pesan Alexander. (*)

Berita tentang Kutai Barat

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved