Gaya Hidup

Hari Bhayangkara 1 Juli, Kisah Baiq Dewi Prihatina Istri Kapolresta Balikpapan Dampingi Tugas Suami

Hari Bhayangkara 1 Juli, Kisah Baiq Dewi Prihatina Istri Kapolresta Balikpapan Dampingi Tugas Suami

TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO
Hari Bhayangkara 1 Juli, Kisah Baiq Dewi Prihatina Istri Kapolresta Balikpapan Dampingi Tugas Suami 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hari Bhayangkara 1 Juli, Kisah Baiq Dewi Prihatina Istri Kapolresta Balikpapan Dampingi Tugas Suami 

Tepat 1 Juli diperingati sebagai Hari Bhayangkara yaitu hari Kepolisian Nasional yang diambil dari momentum turunnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 11 Tahun 1946.

Adapun peraturan tersebut menyatukan kepolisian yang semula terpisah sebagai kepolisian daerah menjadi satu kesatuan nasional.

Tahun ini, Indonesia memperingati HUT ke-75 Bhayangkara.

Menyambut Hari Bhayangkara, simak kisah Baiq Dewi Prihatina, istri dari Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi SIK mendampingi sang suami bertugas menjadi abdi negara.

Menjadi seorang istri dan ibu tentu bukan perkara mudah, apalagi jika harus mendampingi seorang dengan pangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol).

Senantiasa sigap dan memiliki mental kuat, bagaikan sebuah keharusan bagi Baiq Dewi Prihatina dalam menjalankan kesehariannya.

Ibu dua anak yang akrab disapa Tina menikah pada tahun 1998, saat Baiq Dewi Prihatina masih berusia 19 tahun, diakuinya merupakan perjuangan yang cukup berat.

Baiq Dewi Prihatina kala itu langsung diboyong sang suami ke Sintang, Kalimantan Barat.

Itulah yang menjadi momen dan lompatan terbesar dalam hidupnya.

Baiq Dewi Prihatina yang saat itu masih berusia remaja dan belum pernah sekalipun tinggal terpisah dengan orangtuanya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, mau tidak mau harus berdikari agar mampu menjadi pendamping bagi Kombes Pol Turmudi SIK.

Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi SIK bersama sang istri tercinta Baiq Dewi Prihatina.
Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Turmudi SIK bersama sang istri tercinta Baiq Dewi Prihatina. (TRIBUN KALTIM/DWI ARDIANTO)

"Saat itu saya benar-benar berusaha sebisa mungkin untuk menjadi ibu muda yang mandiri. Apalagi tidak lama setelah menikah, saya mengandung anak pertama," kenang Baiq Dewi Prihatina.

Diakui Tina, mengandung anak pertama saat harus tinggal jauh dari orangtua adalah suatu pengalaman yang tidak dapat ia lupakan, mengingat kemajuan teknologi komunikasi saat itu tidak sepesat sekarang.

"Jarak tempat tugas kami dari Pontianak adalah sekitar 12 jam dan belakang rumah kami saat itu langsung berhadapan dengan rawa-rawa. Jadi hampir setiap pagi, saya menemukan ular berkeliaran di dapur, di meja makan, hingga di dalam piring," kata Tina sambil bercerita tentang pengalamannya.

Selain itu, Baiq Dewi Prihatina juga pernah terperosok di lantai kayu rumahnya ketika dalam kondisi hamil tua.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved