Berita Berau Terkini

Harus Dapat Persetujuan dari Orangtua Siswa Jadi Kunci Utama PTM Terbatas di Berau

Wacana pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di 13 Juli , akan berlangsung jika orangtua memberikan izin terkait pelaksanaan di Berau

TRIBUNKALTIM.CO/HO
Illustrasi pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berlangsung di Maratua hingga saat ini berlangsung luring selama pandemi Covid-19. Pemkab Berau berencana membuka PTM Terbatas saat tahun ajaran baru khususnya pada zona hijau.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Wacana pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di 13 Juli nanti, akan berlangsung jika orangtua memberikan izin terkait pelaksanaan tersebut di Kabupaten Berau.

Hal itu telah tertuang di Surat Edaran Bupati Berau No: 800/95/Disdik-Kab/Sekrt/VI/2021 tentang Penyelenggaraan Pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Berau Tahun Pembelajaran 2021/2022.

Para orangtua diharuskan mengisi formulir terlebih dahulu yang menyatakan sang anak boleh untuk mengikuti PTM terbatas.

Kendati begitu, tidak semua orangtua juga bisa setuju, tetapi ada pula yang menginan PTM terbatas tetap berlangsung.

Baca juga: Viral Pernyataan Isran Noor Soal Wacana PTM di Samarinda, Andi Harun Berikan Sindiran

Seperti salah satu orangtua murid yakni RIta Amelia seorang ibu rumah tangga yang juga bekerja lepas pada pihak swasta.

Dia mengakui setuju untuk pembukaan PTM terbatas, kendari dirinya bertempat tinggal di Kecamatan Tanjung Redeb.

“Saya setuju saja ada PTM, kebetulan anak saya masih berumur 6 tahun dan tahun ini akan masuk ke TK,” jelasnya kepada TribunKaltim.Co, Minggu (27/6/2021).

Sebelumnya, dia mengakui bahwa pihak sekolah memberikan form kepada pihaknya.

Namun pihak sekolah tidak memaksa apabila orangtua tidak memberikan izin. Tetapi dirinya memilih untuk memperbolehkan.

Baca juga: Rekomendasi Izin Ketua Satgas Keluar, 50 Sekolah Siap Jalankan PTM

Menurutnya, dia tidak lagi bisa menunda sang anak untuk masuk ke TK, sebab umurnya sudah terbilang cukup dan harus ada persiapan untuk masuk ke Sekolah Dasar (SD) nantinya.

“Awalnya jadi Dilema, karena takut sih masih banyak yang positif dan ini sekarang semakin tinggi, tapi saya juga memperhatikan perkembangan anak, mereka sudah mulai bosan main di rumah dan tidak punya teman,” bebernya.

Apalagi, dirinya yang sibuk bekerja, mengakui kurang bisa mengontrol langsung kegiatan sang anak.

Namun, sebelum itu, Rita juga mempertimbangkan berapa banyak tenaga pengajar yang divaksin di sekolah.

Menurutnya, jika pemerintah sudah siap juga dengan segala aturan yang ada, hal tersebut tidak jadi masalah.

Sementara itu, salah satu orangtua murid yang memiliki dua orang anak yang bersekolah, Agus Salim seorang ASN juga mengakui setuju untuk melakukan PTM terbatas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved