Berita Nasional Terkini

Anies Baswedan Beber Dibalik Langkah Jajaran Jokowi Tarik Rem Darurat di Jawa-Bali, Bukan Pembatasan

Anies Baswedan beber dibalik langkah jajaran Jokowi tarik rem darurat di Jawa-Bali, bukan pembatasan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)
Anies Baswedan memantau jalannya PPKM di Jakarta. Gubernur DKI merespon kebijakan menarik rem darurat yang dilakukan jajaran Jokowi 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Jokowi dikabarkan menarik rem darurat untuk wilayah Jawa dan Bali.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menugaskan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun merespon kebijakan Pemerintah Pusat yang menarik rem daurat tersebut.

Diketahui, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat terpaksa ditempuh karena lonjakan kasus baru Virus Corona mulai tak terkendali.

Kasus baru harian Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 20 ribu kasus.

Sebelumnya, Anies Baswedan juga sudah memerpanjang PPKM di wilayah Jakarta.

Baca juga: Terobosan Baru Anies Baswedan Bantu Tenaga Kesehatan Layani Pasien Covid-19, Kerahkan Pegawai ke RS

Anies Baswedan pun membeberkan ada maksud penting dibalik rem darurat yang ditarik jajaran Jokowi, tersebut.

Anies Baswedan juga menunggu arahan-arahan Pemerintah Pusat terkait pembatasan yang bisa dilakukan di masa PPKM.

Anies Baswedan Beber Dibalik Langkah Jajaran Jokowi Tarik Rem Darurat di Jawa-Bali, Bukan Pembatasan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkomentar soal rencana Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) Darurat yang diumumukan oleh pemerintah pusat.

Menurut Anies Baswedan, langkah ini bukan hanya sekedar pembatasan saja.

Melainkan sebuah upaya penyelamatan di tengah merebaknya wabah Virus Corona di Indonesia.

"Saya ingin sampaikan dikit.

Ini adalah ikhtiar penyelamatan, bukan sekedar pembatasan.

Jadi jangan kita kira pembatasan untuk pembatasan.

Bukan," kata Anies Baswedan di Balai Kota, Rabu (30/6/2021).

Anies Baswedan menyampaikan, saat ini rencana penerapan PPKM darurat masih dibahas oleh pemerintah pusat.

Ia menyebut, keputusan ini masih difinalisasi oleh Menko Maritim dan Investasi sebagai Ketua Penanganan di Jawa.

Nantinya, penerapan aturan tersebut tidak akan berlaku hanya di satu atau dua wilayah saja.

"Jadi bukan hanya untuk satu atau dua lokasi saja. Se jawa itu artinya gini, dibuat kriteria, nanti masing- masing kabupaten, kota mengikuti kriteria itu.

Masuk di dalam katagori apa. Dari situ, ketentuan garis kecilnya itu disebutkan.

Jadi akan ada panduan detail tentang bentuk-bentuk pembatasan yang akan dilakukan," imbuhnya.

Anies belum mau merincikan secara detail soal rencana PPKM darurat tersebut yang juga akan berlaku di Jakarta.

Namun yang jelas, kata Anies akan ada panduan secara detail terkait bentuk-bentuk pengetatan pembatasan yang akan diterapkan kemudian.

Ia pun berujar, bahwa langkah ini merupakan bentuk ikhtiar bersama dalam menyelamatkan masyarakat dari penyebaran Covid-19.

"Jadi kalau mendengar ada pesan mengenai kita harus mengurangj kegiatan, jangan membayangkan bahwa 'aduh kemewahan yang kita miliki untik berkegiatan hilang.

Jangan. Tapi dipandang kalau gitu kami sedang diselamatkan, ini supaya tidak tertular," tuturnya.

Baca juga: Kondisi Terbaru Anies Baswedan 1,5 Hari Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca, Terpaksa Minum Paracetamol

Pegawai SKPD Diperbantukan ke RS

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut akan melakukan mobilisasi tenaga kerja dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk ditempatkan di rumah sakit.

Tujuannya agar kebutuhan tenaga pendukung aktivitas non-medis bisa disiapkan.

Seperti, menyiapkan makanan, membungkus obat, memindahkan tabung oksigen yang saat ini membutuhkan volume lebih banyak.

"Jadi, kita akan berikan dukungan dari dinas-dinas lain untuk ditempatkan di rumah sakit.

Sehingga kebutuhan tenaga pendukung untuk aktivitas non-medis bisa kita siapkan," ujar Anies Baswedan di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (29/6/2021).

Sehingga mobilisasi tenaga kerja ini diharapkan dapat membuat tim medis lebih fokus pada penanganan pasien, tanpa diganggu penumpukan aktivitas non-medis.

"Kita akan mobilisasi tenaga kerja untuk bisa bantu mereka yang saat ini bekerja di rumah sakit, agar tim medis bisa fokus pada penanganan pasien dan aktivitas pendukung bisa dibantu yang lain," tuturnya.

Perihal distribusi tabung oksigen, Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI telah mengerahkan jajarannya untuk menyalurkan tabung - tabung oksigen tersebut ke rumah sakit.

Bahkan saat ini katanya jajarannya sedang berada di pabrik oksigen di Tangerang untuk mengangkut tabung oksigen tambahan.

Baca juga: Akhirnya Kemal Arsjad Klarifikasi, Terungkap Alasan Berkata Kasar ke Anies Baswedan Soal Covid-19

Mobil - mobil dinas turut dikerahkan guna membantu dalam hal transportasi dan proses pendistribusiannya.

Diketahui tabung oksigen jadi salah satu fasilitas penunjang perawatan para pasien positif Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat.

"Jadi, terus-menerus saat ini tim kita sedang di Tangerang di pabrik oksigen untuk bawa tabung oksigen tambahan.

Salah satu masalah utamanya adalah transportasi.

Karena itu, mobil-mobil dari Dinas Pertamanan, Bina Marga, Dishub dan kendaraan dari Dinas lain dimobilisir membantu mentransportasikan tabung oksigen ke tempat pengadaannya," terang Anies.

(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul Soal Rencana PPKM Darurat di DKI, Gubernur Anies: Ini Ikhtiar Penyelamatan, Bukan Sekedar Pembatasan, https://jakarta.tribunnews.com/2021/06/30/soal-rencana-ppkm-darurat-di-dki-gubernur-anies-ini-ikhtiar-penyelamatan-bukan-sekedar-pembatasan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved