Jokowi Serahkan Pemberlakuan PPKM Darurat kepada Airlangga Hartarto
Presiden Joko Widodo yakin, upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah bisa meredam lonjakan kasus Covid-19 yang sedang terjadi di Tanah Air.
"Di Thailand pun sama, ada penambahan kasus harian naik, indeks penjualan ritenya pasti turun, sehingga kunci dari urusan ekonomi yang kita hadapi ini adalah bagaimana Covid ini dikurangi, ditekan agar hilang dari bumi pertiwi ini," ungkap Jokowi.
Jokowi melihat terdapat optimisme dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
Purchasing manager index untuk manufaktur, dibanding sebelum pandemi, sekarang ini berada pada posisi yang tinggi sekali.
Sebelum pandemi, itu 51.
"Sekarang pada posisi 55,3 di bulan Mei kemarin, tinggi sekali. Artinya ada optimisme di situ,” ucap Jokowi.
Baca juga: Airlangga Hartarto: Forum ASEAN-Rusia Dukung Stabilitas Ekonomi Kawasan
Sisi suplai juga sama, produksi mulai menggeliat.
Ekspor tumbuh 58 persen, impor bahan baku tumbuh 79 persen, impor barang modal tumbuh 35 persen.
"Ini, angka-angka yang setiap hari, setiap pagi masuk ke saya. Saya enggak pernah sarapan, tapi sarapannya angka-angka," ujar Jokowi.
Presiden juga melihat konsumsi listrik untuk industri juga tumbuh 28 persen, yang menambah optimismenya.
Dari sisi permintaan juga sama, karena konsumsi terus menguat.
Indeks kepercayaan konsumen yang dulu pada Februari 85 persen, sekarang sudah 104,4 persen.
Mobilitas bulanan, pada Februari masih minus dua persen, sekarang sudah 5,2 persen.
Baca juga: Dukung Program PEN, Menko Airlangga: Lindungi dan Tingkatkan Kualitas PMI pada Masa Pandemi
Indeks penjualan ritel juga tumbuh 12,9 persen, konsumsi semen juga tumbuh 19,2 persen, penjualan kendaraan niaga tumbuh 783 persen.
Kenaikan angka-angka itu menurutnya sangat fantastis kenaikannya.
Oleh sebab itu, kebijakan PPKM Darurat ini mau tidak mau harus dilakukan karena kondisi-kondisi di atas.
"Seperti tadi disampaikan juga oleh Ketua Kadin, kita semua masih optimistis bahwa di kuartal kedua, dari yang sebelumnya kuartal satu minus 0,74 persen, di kuartal kedua kita masih optimistis akan tumbuh Insha Allah kurang lebih 7 persen," pungkas Jokowi. (*)