Lonjakan Kasus Covid-19 di Bontang tak Sebanding dengan Ketersediaan Fasilitas Kesehatan

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Lonjakan kasus Covid-19 yang belakangan kembali terjadi, tak sebanding dengan tingkat ketersediaan fasilitas kesehatan di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Hal itu ditegaskan dr Suhardi, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Minggu (4/7/2021).

Ia beberkan, fasilitas kesehatan yang terbatas itu yakni ruang ICU bagi pasien Covid-19.

Jumlah ruang ICU yang tersedia hanya 18 ruangan di dua Rumah Sakit di Bontang.

Ruang ICU itu hanya ada 10 ruangan di RSUD Taman Husada, dan 8 ruangan di RS PKT.

Baca juga: Virus Varian Delta Belum Menyebar di Bontang, Ketua IDI: Ledakan Kasus Covid-19 Karena Lengah Prokes

"Hanya segitu, jadi repot kalau kasus kembali naik seperti sekarang ini," ungkap dr Suhardi.

Dikatakan dr Suhardi, sebenarnya fasilitas ruang isolasi RSUD Taman Husada itu tersedia 51 ruangan.

Saat ini ada 30 lebih pasien Covid-19 tengah mendapat perawatan.

Dari di antara 30 pasien itu masing-masing memiliki tingkatan gejala yang berbeda. Seperti gejala ringan dan berat.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Bontang, Kelurahan Belimbing Wajibkan Karantina Bagi Pendatang

Dari informasi yang didapat, ruang ICU bagi pasien Covid-19 di RSUD kini telah penuh.

Pihak rumah sakit pun tak bisa berbuat banyak lantaran fasilitas kesehatan untuk penanganan gejala berat sangat terbatas.

Akibatnya sempat ada pasien Covid-19 gejala berat terpaksa mengantri sebelum mandapat ruangan.

"Iya, kemarin memang ada yang sempat ngantri. Karena sudah kepenuhan. Cuman kita harus gimana. Karena fasilitas terbatas," terangnya.

Baca juga: Update Covid-19 Bontang, Ada 90 Kasus Baru, Kelurahan Belimbing Jadi Wilayah Berbahaya

Ia pun mengatakan, fasililtas utama dalam ruang ICU Covid-19 itu yakni ventilator.

Jika alat ini bisa tersedia lebih banyak maka pastinya pasien gejala berat bisa cepat mendapat penanganan.