Virus Corona di Paser
Stok Oksigen di RSUD Panglima Sebaya Paser Masih Aman untuk Pasien Covid-19
Beberapa Rumah Sakit (RS) yang ada di Indonesia mengalami krisis pasokan oksigen akibat adanya peningkatan jumlah pasien Covid-19
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANA PASER- Beberapa Rumah Sakit (RS) yang ada di Indonesia mengalami krisis pasokan oksigen akibat adanya peningkatan jumlah pasien Covid-19.
Namun beda halnya dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya, Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Saat ini, walaupun ada peningkatan Pasien Covid-19 namum pihak RSUD Panglima Sebaya masih bisa mengatasi masalah tersebut. Senin (5/7/2021).
Hal itu dikatakan oleh Plt. Direktur RSUD Panglima Sebaya dr. Nurdiana saat dikonfirmasi melalui WA.
Baca juga: Bontang Masuk Zona Merah Covid-19, Dispopar Undur Pelaksanaan Pusdiklat Paskibraka
"Alhamdulillah stok oksigen RSPS (rumah sakit panglima sebaya) sementara ini masih aman," katanya.
Ia belum bisa menjelaskan banyak hal, karena saat dihubungi melalui pesa WA, ada agenda rapat yang ingin dilakukan.
"Saya ini mau rapat," tulisnya kembali dalam pesan WhatsApp.
Sementara, saat ditanya mengenai peningkatan jumlah pasien Covid-19 di RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot.
Nurdiana mengakui, untuk saat ini di RSUD Panglima Sebaya memang ada peningkatan pasien Covid-19.
"Ada peningkatan tapi masih bisa diatasi," terang Plt. Direktur RSUD Panglima Sebaya.
Berkaitan dengan Pndemi Covid-19, baru-baru ini Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengeluarkan surat edaran nomor: 440/3317/B.Kesra, tentang Upaya Pencegahan Penularan Corona Virus Disease (Covid)-19 di Kalimantan Timur tertanggal 2 Juli 2021.
Baca juga: Gawatnya Lonjakan Covid-19 Indonesia di Mata Media Asing, PPKM, Oksigen dan Angka Kematian Disorot
Gubernur Kaltim, Isran Noor memerintahkan pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat di 10 kabupaten/kota.
Terdapat 5 poin yang ditekankan dalam surat edaran tersebut, salah satunya mengoptimalkan pelaksanaan PPKM Mikro, mengintensifkan penerapan 5M, serta melalukan penguatan tracing, testing, hingga treatment. (*)