Pembuatan Rumah Sakit Tipe B di Berau Dilema Pengadaan Lahan

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB – Selama 10 tahun menjadi wacana, Rumah Sakit tipe B masih berproses untuk menentukan lahan.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Berau Gamalis, pemkab masih bimbang di antara dua pilihan.

Lahan pertama yang ditawarkan yakni bekas milik Inhutani dan lahan di daerah Ring Road Sultan Agung, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

"Kalau sementara ini lahan eks Inhutani itu yang siap dihibahkan, kurang lebih sebanyak 20 hektar," jelasnya kepada TribunKaltim.co, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Beredar Kabar IGD RSUD IA Moeis Samarinda Penuh, Dirut Rumah Sakit Angkat Bicara

Status 20 hektar yang akan diberikan tersebut, 10 hektar sudah dibagikan kepada Pemda.

Menurutnya, 10 hektar saja sudah termasuk cukup.

Namun, pihak Pemkab diberi persyaratan untuk mensertifikasi keseluruhan 20 hektar tersebut.

Sedangkan di lahan ring road, 5 hektar sudah menjadi aset pemkab, tetapi harus membuka lahan lagi sebanyak 4 hektar.

Baca juga: Persentase Keterisian Rumah Sakit di Samarinda Meningkat, Pemkot Berupaya Perketat PPKM

Tentu saja itu mengharuskan Pemkab Berau mengocek kantong secara dalam untuk mendapatkan lahan tersebut.

"Memang masih berproses keduanya, karena kalau menunggu lahan ring road, harga semakin mahal," bebernya.

Gamalis menjelaskan, Pemkab Berau memang mengurus kedua lahan, yang terpenting nantinya harus ada pondasi dulu yang tertancap.

"Kita urus keduanya, agar dua-duanya ini menjadi aset pemkab," terangnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Bertambah di Berau, Dinkes Sebut Belum Perlu Buka Rumah Sakit Darurat

Menurut Gamalis, kedua tempat pilihan tersebut tidak ada salahnya dipertimbangkan dan aksesnya mudah dilalui.

Jangan sampai mangkrak hanya permasalahan lahan, ini sudah menjadi wacana 10 tahun.

"Kalau tidak terwujud juga dalam pemerintahan sekarang, berarti ada yang salah," tutupnya.

Sementara itu, rumah sakit tipe B menjadi prioritas tahun anggaran tahun depan.

Berita tentang Berau