Virus Corona

Inilah Penyebab Singapura Tak Akui Warganya yang Gunakan Vaksin Sinovac, Berbeda dengan Indonesia

Tidak semua negara mengakui penggunaan vaksin sinovac sebagai vaksin Covid-19, salah satunya tetangga Indonesia di Asia Tenggara, Singapura

Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
VAKSIN SINOVAC - Proses penyimpanan vaksin Sinovac di tempat yang aman dan dingin. Inilah mengapa Singapura tidak akui warganya yang gunakan vaksin Sinovac masuk program vaksinasi nasional. 

Ini dinilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai hari bersejarah.

Dirinya berharap dengan adanya vaksinasi ini anak-anak bisa terlindungi dari Covid-19.

Gubernur DKI Anies: Hari Bersejarah, 1 Juli 2021 Anak di Jakarta Mulai Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Sasar 400 Pelayan Publik, Giliran Pimpinan OPD dan Pegawai di Malinau Disuntik vaksin sinovac

Memasuki kuartal ketiga tahun 2021, DKI Jakarta membuat sejarah baru.

Jakarta jadi provinsi pertama yang menyelenggarakan kegiatan vaksinasi jenis Sinovac untuk anak-anak usia 12-17 tahun, di SMAN 20, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Kamis( 1/7).

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan rasa syukur karena ikhtiar Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan kick off vaksinasi tersebut berhasil dilakukan.

Sebelumnya, proses ini juga sudah melewati proses pengkajian dengan tim kesehatan, sekaligus telah melaksanakan uji kelayakan vaksin jenis Sinovac bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM), agar sesuai dosisnya bagi anak-anak.

"Pagi hari ini tanggal 1 Juli 2021, anak-anak di DKI Jakarta sudah mulai mendapatkan vaksinasi. Alhamdulillah kita bersyukur bahwa ikhtiar kita untuk melindungi setiap anak bangsa selalu diberikan kemudahan oleh Allah SWT. Pada 1 Juli ini menandai babak baru, kita ingin anak-anak selamat, sehat, bisa bersekolah kembali, mampu meraih masa depan yang bisa lebih baik dari kita semua," ujar Gubernur Anies.

Baca juga: Lapas Klas IIA Tenggarong Surati Dinkes Kukar, Minta Vaksinasi Warga Binaan

Gubernur mengatakan bahwa pada masa pandemi ini, keselamatan adalah nomor satu, dan yang utama.

Oleh karena itu, begitu pemerintah mengizinkan melalui BPOM untuk penggunaan vaksin bagi anak-anak, Pemprov DKI Jakarta langsung bergerak cepat.

Sehingga, momen awal Juli 2021 ini sangat penting bagi para orang tua di Jakarta untuk memastikan keselamatan putra-putrinya.

"Anak-anak kita harus terlindungi, terbebaskan dari wabah COVID-19 ini, dan mereka harus mengambil masa depan yang lebih baik. Karena itu saya mengajak kepada semua orang tua di manapun berada, mari lindungi anak-anak kita. Apalagi dengan adanya varian baru, yang terbukti banyak mengenai anak-anak, dan kita perlu sekali memastikan anak-anak kita terlindungi, dan tidak menghadapi kondisi sulit akibat keterpaparan dengan virus Sars-Cov2, yang menghasilkan penyakit COVID-19," tambah Gubernur Anies.

Sementara itu, dari 168 jumlah variant of concern (VOC) terdapat 55 yang berdampak keterpaparan pada anak anak usia dari 0-18 tahun di Jakarta.

Maka dari itu, Pemprov DKI menyiapkan regulasi vaksinasi terhadap anak-anak usia 12 hingga 17 tahun dengan menunjukkan KIA atau KTP (bagi pelajar yang sudah memiliki).

Setelah itu anak-anak tersebut akan diskrining oleh petugas kesehatan di lapangan, serta diberikan formulir untuk pendaftaran.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved