Virus Corona

Inilah Penyebab Singapura Tak Akui Warganya yang Gunakan Vaksin Sinovac, Berbeda dengan Indonesia

Tidak semua negara mengakui penggunaan vaksin sinovac sebagai vaksin Covid-19, salah satunya tetangga Indonesia di Asia Tenggara, Singapura

Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
VAKSIN SINOVAC - Proses penyimpanan vaksin Sinovac di tempat yang aman dan dingin. Inilah mengapa Singapura tidak akui warganya yang gunakan vaksin Sinovac masuk program vaksinasi nasional. 

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan sebanyak 1,3 juta anak di Jakarta mendapatkan vaksin.

Hal ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat kick vaksinasi anak di SMAN 20 Jakarta.

"Saat ini kita baru vaksin anak usia 12 sampai di bawah18 tahun. Jadi 12-17 yang divaksin. Targetnya seluruh anak di jakarta jumlahnya ada 1,3 juta anak di Jakarta," kata Anies Baswedan, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Singapura tak Percaya vaksin sinovac, Padahal 17 Ribu Warga Sudah Disuntik, Bukan Tanpa Alasan

Dikatakan Anies menjelaskan bahwa pelaksanaan program vaksinasi dengan sasaran anak-anak ini menjadi penting, terutama setelah 1,5 tahun mereka harus belajar jarak jauh, dan tidak bisa berkegiatan dengan teman-teman di sekolah dengan leluasa.

Oleh karena itu, dalam peluncuran vaksinasi ini, sebanyak 100 anak-anak mendapatkan suntikan pertama pada Kamis (1/7) di SMAN 20 Jakarta, dengan tentunya mengantongi izin dari para orang tua untuk divaksinasi.

"Jadilah kita orang tua yang bertanggung jawab dengan melindungi anak-anak kita, dengan menjaga keselamatan anak-anak kita. Semua keluar silahkan nanti mendaftar untuk bisa mengikuti (vaksinasi) yang akan diselenggarakan di semua sekolah-sekolah di Jakarta," kata Anies.

Sementara itu, Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan program vaksinasi ini nantinya akan terintegrasi dengan sekolah-sekolah, namun tentu anak yang tervaksin juga perlu persetujuan orang tua.

"Kita punya program upaya kesehatan sekolah, punya program bulan vaksinasi anak sekolah sehingga utk anak usia 12-17 tahun kami strateginya memakai berbasis sekolah," katanya.

Dari ratusan anak yang di vaksin ini, semuanya menggunakan vaksin jenis sinovac.

Jika usai 18 tahun ke atas mendapatkan screening mengenai komorbid, dikatakan Widyastuti beberapa pertanyaan pun juga diajukan kepada anak tersebut. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved