Virus Corona di Tarakan
Rumah Sakit Umum Kota Tarakan Hadapi Pandemi Covid-19, Tersedia 22 Tempat Tidur
Angka kasus konfirmasi positif di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, tembus hingga 6.478 orang dengan kasus aktif per Minggu 11 Juli 2021.
Tentu saja diberikan obat penurun panas atau obat demam.
Begitu juga jika batuk dan pilek diberikan sesuai kebutuhan.
Treatment lainnya, dilakukan senam bersama untuk membantu peningkatan imun tubuh memang saat ini belum dilakukan pihak RSUKT.
Ini dikarenakan masih banyak pasien umum dan pengunjung rumah sakit kota yang datang ke RSUKT.
Baca juga: Berbagi Sembako Bagi Warga yang Menjalani Isolasi Mandiri di Tarakan Saat Pandemi Covid-19
"Selain itu, kita juga belum tahu varian virus ini, apakah delta atau yang lain. Apalagi virus varian baru lebih cepat menyebarnya," ungkap Totok.
Pasien yang mendapatkan perawatan maupun isolasi mandiri akan dinyatakan sembuh.
Tentu setelah melalui uji Reverse Transcriptase – Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dengan hasil negatif.
Bagi yang isolasi mandiri, baru bisa dilakukan tes RT-PCR setelah 14 hari.
Baca juga: Baru 50 Persen Pegawai Lapas Klas IIA Tarakan Divaksinasi Covid-19
Pasien yang ditangani semuanya merupakan rujukan dari puskesmas yang ada di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Disaranakan Isolasi Mandiri
Jika ada temuan saat melakukan tes RT-PCR, karena akan melakukan perjalanan, akan disarankan melakukan isolasi mandiri karena rata-rata tidak bergejala.
"Semuanya rujukan Puskesmas, jadi tidak ada pasien Covid-19 yang datang sendiri ke sini," cetusnya.
Ia menambahkan, saat pelaku perjalanan melakukan test swab di RSUKT, jika hasilnya positif Covid-19 maka data base RSUKT akan langsung terhubung dengan Dinas Kesehatan.
Mereka akan langsung melakukan tracing maupun skrining.
Baca juga: GeNose C19 tak Berlaku Lagi jadi Syarat Perjalanan di Tarakan
Serta pengawasan jika yang bersangkutan Orang Tanpa Gejala.