Virus Corona di Berau
Fokus Tekan Angka Kematian Covid-19, Pasien Isoman Bergejala Berat Harap Segera Lapor ke Puskesmas
Sepekan terakhir Dinas Kesehatan Berau mencatat adanya kematian berturut-turut setiap harinya dan penambahan kasus positif yang tak terbendung.
Penulis: Renata Andini Pengesti |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Sepekan terakhir Dinas Kesehatan Berau mencatat adanya kematian berturut-turut setiap harinya dan penambahan kasus positif yang tak terbendung.
Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengakui hal tersebut, dan Kabupaten Berau mengalami angka kematian tertinggi sebanyak 4 pasien pada Minggu (11/7/2021).
Sedangkan Senin (12/7/2021) kemarin, satu pasien kembali menjadi korban.
Total kematian di Berau kini mencapai 122 orang.
“Empat (orang) itu memang paling banyak, dari total 5.766 kasus terkonfirmasi, karena paling tinggi total kematian hanya 2 dalam sehari,” jelasnya kepada awak media, Selasa (13/7/2021).
Baca juga: PPKM Darurat Kabupaten Berau Kala Pandemi Covid-19, Penyekatan 10 Titik di dalam Kota
Saat ini, Iswahyudi menekankan untuk meminimalisir angka kematian.
Lantaran, menurut dia, memang termasuk sulit untuk menekan kasus positifnya di tengah situasi yang tidak terbendung.
“Kita saat ini fokus menahan untuk angka kematian, tapi tidak mengabaikan yang lain juga,” tuturnya.
Sebelumnya, Iswahyudi pernah menyinggung dugaan pola varian delta yang menyebabkan adanya kematian yang kurang dari 24 jam setelah pasien masuk ke rumah sakit.
Diakuinya, jika secara riil memang belum bisa dikatakan bahwa varian delta sudah masuk ke Berau, masih perlu dilakukan tes nyata dan hasil tes tidak bisa dikeluarkan oleh laboratorium Berau.
“Kami dugaannya karena pasien awalnya bergejala ringan dan memutuskan untuk isolasi mandiri, namun ternyata semakin parah. Memang ada isu varian delta sudah ada di Kaltim, ya bisa saja penularannya berasal dari transmisi lokal,” bebernya.
Baca juga: PPKM Darurat di Berau, Seluruh Objek Wisata Ikut Tutup
Sebab itu, pihaknya menegaskan sekali lagi, jika pasien isoman merasa gejala semakin parah, diharapkan untuk segera melapor pada puskesmas terdekat, lantaran pihaknya akan siap siaga.
“Untuk saat ini kita sering pantau pasien isoman, kita telepon setiap hari dan dibantu Satgas Kelurahan. Bahkan ada pemasangan stiker untuk pasien isoman di depan rumah,” ucapnya. (*)