Berita Kubar Terkini
Pemasangan Jaringan Listrik di Kutai Barat Dikeluhkan Warga, Jumlah Tiang jadi Kendala
Pemasangan jaringan listrik beberapa waktu lalu di Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, disambut dengan sangat antusias
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Pemasangan jaringan listrik beberapa waktu lalu di Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat sekitar.
Apalagi untuk kebutuhan listrik ini sudah sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat selama bertahun-tahun.
Namun demikian, ada sedikit kekecewaan dari beberapa warga saat pengerjaan pemasangan jaringan listrik tersebut.
Pasalnya, ada beberapa titik yang terpaksa belum bisa teraliri listrik dikarenakan jumlah tiang listrik yang tidak mencukupi.
Baca juga: Pemkab Bakal Hadirkan UP2K Kaltim, Tangani Persoalan Listrik di Paser
Padahal, warga sudah melakukan pembayaran instalasi pemasangan listrik dan dikatakan pada tahun ini sudah bisa menikmati aliran listrik.
Ada sedikit kekecewaan dari warga, mereka mengeluhkannya kepada pemerintah kampung.
"Kami hanya bisa meneruskan dan mengupayakan kepada PLN Samarinda. Sebab material dan sketsa pemasangan kan dari mereka (PLN)," kata petinggi Kampung Jambuk Makmur, Yandi kepada TribunKaltim.co pada Senin (12/7/2021).
Dijelaskan Yandi, setidaknya ada 4 Rukun Tetangga (RT) yang belum bisa terpasang tiang untuk pemasangan jaringan listrik.
Baca juga: 70.516 Personel PLN Kawal Keandalan Listrik, Aman Pasokan selama PPKM Darurat di Jawa dan Bali
Jumlah kekurangan tiang tersebut sekitar 50 hingga 60 tiang.
Dan hal ini juga sudah disampaikan kepada PLN Samarinda namun belum bisa dipastikan agar terpenuhi kekurangannya.
"Akan dikondisikan terlebih dahulu kata mereka dan kabarnya dalam waktu dekat akan meninjau langsung di lapangan. Ya harapan warga memang bisa terealisasi pada tahun ini juga," jelas Yandi.
Sudah Serahkan Denah
Untuk kendala kurangnya tiang tersebut, Yandi mengungkapkan bahwa ini terjadi karena tidak ada koordinasi, sebelumnya antara sketsa letak tiang jaringan listrik kepada pemerintah kampung.
Walaupun sebelumnya pemerintah kampung juga sudah menyerahkan denah atau sketsa permohonan dalam pemasangan jaringan listrik tersebut.
"Permasalahannya disitu, saat mereka membuat sketsa pemasangan dan jumlah tiang yang bisa direalisasi, tidak dikoordinasikan kepada kami," ujarnya.