Virus Corona di Malinau

Selama Pandemi Covid-19, Konsep Belajar dari Rumah Berdampak Bagi Pelajar di Malinau

Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai daerah termasuk di Kalimantan Utara, membuat pengaruh dalam dunia pendidikan.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Kegiatan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara belum lama ini. Kepala Sekolah, SDN 10 Malinau Kota, Abdul Wahid menyampaikan persiapan satuan pendidikan untuk menggelar pembelajaran tatap muka terbatas atau PTM terbatas, Selasa (13/7/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU - Pandemi Covid-19 yang melanda berbagai daerah termasuk di Kalimantan Utara, membuat pengaruh dalam dunia pendidikan.

Sistem pengajaran, belajar mengajar diubah, berbeda dengan sebelum adanya Virus Corona.

Satu di antaranya, praktek belajar pendidikan formal akan menjalankan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas.

Diakui oleh Kepala Sekolah, SDN 10 Malinau Kota, Abdul Wahid menyampaikan persiapan satuan pendidikan untuk menggelar pembelajaran tatap muka terbatas atau PTM terbatas.

Baca juga: Gubernur Kaltara Zainal Paliwang Positif Covid-19, Sempat Sambangi Apau Kayan Malinau

Hal tersebut diungkapkan sewaktu menjadi pembicara dalam Webinar Kesiapan PTM Terbatas tahun ajaran 2021/2022 di Kalimantan Utara, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Tribun Kaltara Official.

"Kami telah melaksanakan PTM terbatas sejak tahun lalu. Mulai efektif pada September 2020, dan pada bulan Januari 2021 kembali ditutup karena ada warga desa yang terpapar Covid-19," ujarnya, Selasa (13/7/2021).

Di antaranya, kewajiban sekolah untuk memenuhi standar protokol kesehatan.

Seperti sarana sanitasi, jarak antara peserta didik hingga kantin sekolah ditutup untuk sementara waktu.

Baca juga: Bolehkah Vaksin Covid-19 Dosis 1 dan 2 Beda Merek, Begini Penjelasan Kepala Dinkes P2KB Malinau

Selain itu, learning loss menurutnya menjadi pertimbangan terkait pentingnya digelar PTM terbatas di Kabupaten Malinau.

Ada learning loss. Murid yang sebelumnya hafal abjad, dan bisa mengeja karena Belajar dari Rumah mereka lupa.

"Ada yang sebelumnya bisa perkalian, karena belajar dari rumah kembali lupa," katanya.

Kekurangan Metode BDR

Selain itu, kekurangan metode belajar dari rumah atau BDR, menurutnya terkait kedisiplinan dan kemandirian peserta didik untuk mengerjakan tugas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malinau, Fureng Elisa Mou, menyampaikan metode pembelajaran tatap muka berpedoman pada zonasi atau tingkat kerawanan Covid-19.

Sekalipun Pembelajaran Tatap Muka terbatas ini sifatnya wajib dilaksanakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved