Virus Corona di Tarakan

Disdikbud Beber Satu SMP Negeri di Tarakan, Mulai 12 Juli 2021 Jalankan Pembelajaran Tatap Muka

Memasuki awal Juli 2021, satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
PANDEMI CORONA - Aktivitas di SMP Negeri 7 Tarakan di hari kedua pembelajaran tatap muka di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara pada Selasa (13/7/2021). TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Memasuki awal Juli 2021, satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka lantaran pandemi Covid-19.

Demikian dibeberkan oleh Endah Sarastiningsih, Kasi Pembinaan SMP Disdikbud Tarakan kepada TribunKaltim.co pada Selasa (13/7/2021) sore.

Adapun sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka yakni SMP Negeri 7 Kota Tarakan.

Ia melanjutkan, data keseluruhan belum diterima pihak Disdikbud terkait jumlah sekolah yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Baca juga: Antisipasi Learning Loss di Kalimantan Utara, Disdik Siapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

"Untuk Juli 2021 bulan ini kami belum mengambil secara by data. Karena masih ada beberapa sekolah yang belum final kegiatan MPLS nya. Memang untuk sekolah yang sudah melaksanakan verifikasi, simulasi, vaksinasi, izin orang tua dan izin Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan yaitu SMP Negeri 7 Tarakan. Mereka sudah mulai Senin 12 Juli 2021 kemarin," beber Endah.

Ia melanjutkan, saat ini masih ada sekolah lain yang belum siap dan yang sudah siap. Dan yang masih dalam tahap persiapan lanjutnya.

Seperti menyelesaikan formular polling kembali yang akan diserahkan kepada orang tua untuk setuju melaksanakan pembelajaran tatap muka atau tidak.

Mereka yang sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, sebelumnya harus memenuhi standar yang dipersyaratkan dalam prosedur SKB Empat Menteri. Jika sudah memenuhi barulah boleh laksanakan pembelajaran tatap muka.

Baca juga: Rumah Sakit Angkatan Laut Ilyas Tarakan Buka Layanan Vaksin Covid-19 Gratis Bagi Warga

Jika sudah memenuhi syarat semua maka diperbolehkan. Dan proses memenuhi syarat ini sudah dimulai sejak 2020 lalu bertahap dilakukan verifikasi, kemudian diperbaiki dan melengkapi berkas.

"Dan selanjutnya simulasi dan jadwalkan vaksinasi. Selanjutnya meminta izin pembelajaran tatap muka ke Wali Kota Tarakan," bebernya.

Selain itu, lanjutnya, jika sudah memenuhi semua maka tak perlu melaporkan ke Disdikbud Tarakan. "Paling hanya menyampaikan jumlah siswa yang turun ke sekolah," urainya.

Ia melanjutkan, sekolah dalam hal ini harus menyesuaikan permintaan orang tua dan kesiapan pihak sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Tarakan, 4 Pasien Covid-19 Meninggal tak Ada Penyakit Bawaan

Jika belum pernah diverifikai apalagi melaksanakan simulasi maka belum diperbolehkan pembelajaran tatap muka.

"Karena saat simulasi, ini dipantau baik dari DPRD, Ombudsman dan Tim Satgas," ujarnya.

Ia juga menegaskan, pembelajaran tatap muka di Kota Tarakan tak akan dilaksanakan serentak karena dikembalikan kepada kesediaan masing-masing sekolah.

Endah mencontohkan, dalam satu sekolah misalnya ada 100 siswa, dan sekolah tidak mampu menjalankan pembelajaran tatap muka untuk 100 siswa maka bisa dibatasi.

Baca juga: Kasus Positif Covid Melonjak, Ruang Perawatan dan Isolasi RSUD Tarakan Terisi 30 Persen

"Mungkin hari ini 50 siswa dan besok 50 siswa," katanya.

Sekolah yang atur sehingga setiap sekolah beda-beda polanya. Jumlah orang tuanya yang inginkan pembelajaran tatap muka berbeda termasuk gurunya.

"Fasilitas tersedia juga beragam. Intinya semua sekolah memenuhi pembelajaran tatap muka mereka tahu akan melaksanakan prokes," tegasnya.

Pihak SMPN 7 disebutkanya, salah satu sekolah yang sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah setelah menyelesaikan MPLS.

Baca juga: Bandara Juwata dan Pelabuhan di Tarakan Bakal Siapkan Vaksin Covid-19 Gratis Bagi Penumpang

Laporan yang masuk ke pihaknya total ada 200 anak yang masuk ke sekolah.

Dalam hal ini, Disdikbud tidak lepas tangan dan tetap melakukan pemantauan serta akan dievaluasi setiap harinya.

Pemantauannya meliputi kegiatan masuk sekolah, pembelajaran dalam kelas.

Kemudian dipantau menjaga jarak, siswa tidak boleh berpindah tempat, dan orang tua harus antar jemput anaknya.

"Orang tuanya sudah siapkan makanan," pungkasnya.

Antisipasi Learning Loss

Di tempat terpisah. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka atau pembelajaran tatap muka dirasa sangat penting bagi perkembangan pendidikan para siswa di Kalimantan Utara.

Dikarenakan, pelaksanaan belajar daring yang telah berlangsung selama satu tahun lebih, atau selama pandemi Covid-19 berpotensi mengakibatkan learning loss.

Beberapa daerah di Kaltara pun telah menyiapkan berbagai langkah penerapan pembelajaran tatap muka Terbatas.

Adapula daerah yang telah menerapkan pembelajaran tatap muka Terbatas dengan sistem buka tutup, menyesuaikan kasus Covid-19 di masing-masing wilayah.

Baca juga: Berbagi Sembako Bagi Warga yang Menjalani Isolasi Mandiri di Tarakan Saat Pandemi Covid-19

Hal ini diungkapkan oleh stakeholder di Dinas Pendidikan tiap Kabupaten Kota dan Provinsi di Kaltara, dalam webinar kesiapan pembelajaran tatap muka terbatas tahun ajaran 2021/2022, Selasa (13/7/2021).

Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulungan, Jamaluddin Saleh, pihaknya telah melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas di enam dari sepuluh kecamatan se-Kabupaten Bulungan.

Kali ini Disdikbud Bulungan bersama Satgas Covid-19, telah melakukan survei terkait kelayakan pembelajaran tatap muka di enam kecamatan

"Kami telah melaksanakan pembelajaran tatap muka di enam wilayah pada Mei lalu," ujar Kadisdikbud Bulungan, Jamaluddin Saleh.

Untuk empat kecamatan lainnya adalah

- Tanjung Selor

- Tanjung Palas

- Tanjung Palas Utara

- Dan Bunyu.

"Semuanya belum dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka karena situasi kasus Covid-19," katanya.

Tak hanya itu, guna mendukung pembelajaran tatap muka, pihaknya juga telah mendorong tenaga pendidik untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

"Untuk di Bulungan, kami juga telah memvaksin guru-guru sebanyak 90 Persen, dan vaksin anak untuk usia 12 sampai 17 Tahun juga sudah dimulai," katanya.

Pelaksanaannya Ditunda

Namun demikian, pelaksanaan pembelajaran tatap muka kini harus ditunda, mengingat Bulungan masuk dalam wilayah yang menerapkan Pengetatan PPKM Mikro.

"Tetapi kondisi hari ini Kabupaten Bulungan, kami masih dalam pengetatan PPKM Mikro maka saat ini pembelajaran tatap muka kami tutup sementara," terangnya.

Hal yang sama juga dilakukan oleh pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung.

Menurut Kabid Pembinaan Dikdas Disdik Kabupaten Tana Tidung, Irdiansyah.

Baca juga: Baru 50 Persen Pegawai Lapas Klas IIA Tarakan Divaksinasi Covid-19

Pihaknya telah memerintahkan tiap sekolah untuk mengubah anggaran agar bisa mengakomodasi persiapan pembelajaran tatap muka.

"Kami sudah perintahkan sekolah untuk mengubah anggaran sekolah untuk menyiapkan pembelajaran tatap muka," ujar Irdiansyah.

Pihaknya pun telah menyiapkan standar operasional prosedur terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka, yang juga melibatkan instansi terkait lainnya.

"Kami juga sudah siapkan SOP terkait pembelajaran tatap muka ini, dan juga sudah bentuk Posko Pendidikan terdiri dari Satgas Covid, Dikdas, Dinkes, hingga Bappeda," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved