Virus Corona

Virus Corona juga Serang Anak-anak, Berikut Panduan Protokol Isolasi Mandiri yang Disarankan IDAI

Ikatan Dokter Anak Indonesia dalam Buku Diary Panduan Isolasi Mandiri Anak dengan Covid-19 membagikan protokol isolasi mandiri untuk anak.

Editor: Ikbal Nurkarim
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
ILUSTRASI-Kasus positif Covid-19 pada kelompok usia anak, berikut panduan protokol isolasi mandiri yang disarankan IDAI. 

TRIBUNKALTIM.CO - Penyebaran Covid-19 di Indonesia kini masih terus terjadi.

Bahkan, Covid-19 tak hanya menimpa orang tua atau dewasa melainkan kini sudah menjangkiti balita hingga anak-anak.

Lonjakan kasus Covid-19 akhir-akhir ini tak hanya menimpa orang dewasa.

Sudah ribuan kasus positif virus corona yang menyasar balita dan anak.

Penularan virus corona tak pandang bulu.

Baca juga: Fakta Neneng Anjarwati Meninggal Dunia Usai Terpapar Covid-19, Elvy Sukaesih Beri Doa

Tak hanya menyerang dan membahayakan orang dewasa dan lanjut usia.

Namun balita dan anak juiga jadi kategori rentan terpapar Covid-19.

Untuk itu, pemerintah mulai melakukan kajian kemungkinan memberikan vaksin Covid-19 pada anak-anak usia 18 tahun ke bawah.

Kondisi inilah yang membuat para orang tua semakin cemas.

Pasalnya jika anak mengalami demam, bauk, pilek, nyeri tenggorokan, sakit kepala, mual dan muntah, diare, lemas, serta sesak napas maka orang tua haruslah curiga terhadap kondisi anak tersebut.

Kondisi-konsisi tersebut merupakan gejala umum dari Covid-19 yang menyerang anak.

Pemerintah menyarankan bagi seseorang yang positif Covid-19 dengan gejala yang ringan, bisa melakukan isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: Spontan Suntikkan Vaksin Covid-19 ke Pelajar di Balikpapan, Isran Noor: Saya Memang Tukang Suntik

Tak terkecuali dengan anak-anak yang positif Covid-19 dengan gejala ringan juga dapat melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan orang tua.

Lalu, apa saja yang harus diperhatikan orang tua saat melakukan isolasi mandiri di rumah?

Dilansir TribunHealth.com dengan judul artikel IDAI Bagikan Panduan Protokol Isolasi Mandiri bagi Anak yang Positif Covid-19, Ikatan Dokter Anak Indonesia dalam Buku Diary Panduan Isolasi Mandiri Anak dengan Covid-19 membagikan protokol isolasi mandiri untuk anak.

Protokol Isolasi mandiri untuk anak menurut IDAI

1. Tetap di rumah

2. Menggunakan masker

3. Menjaga jarak

4. Mencuci tangan

5. Menerapkan etika batuk

6. Memeriksa suhu tubuh pagi dan sore hari

7. Memeriksa saturasi oksigen dan frekuensi nadi

Baca juga: Luhut Pandjaitan Jelaskan Skenario Terburuk Pemerintah jika Covid-19 Terus Melonjak

8. Memantau laju napas

9. Berikan bayi ASI

10. Berikan anak makanan bergizi

Alat yang perlu disiapkan di rumah

Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh

Oxymeter digunakan untuk mengukur saturasi oksigen dan frekuensi nadi

Obat yang harus disiapkan di rumah

Obat demam

Vitamin C dengan ketentuan sebagai berikut

1-3 tahun: max 400 mg/ hari

4-8 tahun: 600 mg/ hari

9-13 tahun: max 1200 mg/ hari

Baca juga: Layanan Telemedicine dan Obat Gratis Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri, Ini Cara Mendapatkannya

14-18 tahun: max 1800 mg/ hari

Vitamin D3 dengan ketentuan sebagai berikut

< 3 tahun: 400 U/ hari

Anak: 1000 U/ hari

Remaja: 2000 U/ hari

Remaja Obesitas: 5000 U/ hari

Zink 200 mg/ hari selama 14 hari

Apabila anak mengalami gejala yang lebih serius dari pada yang tertera dan tidak memenuhi syarat dan protokol isolasi mandiri, sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit.

Pemerintah mulai melakukan kajian kemungkinan memberikan vaksin Covid-19 pada anak-anak usia 18 tahun ke bawah.

Menteri Kesehatan

Sadikin mengatakan pihaknya sedang mengkaji vaksin yang sudah memiliki EUA atau izin penggunaan darurat untuk usia muda.

"Ada yang sudah kita amati sekarang. Ada dua yang ada di list (daftar) yang kita yakni vaksin Sinovac yang bisa anak-anak umur 3 sampai 17 tahun, kemudian Pfizer yang bisa umur 12 - 17 tahun," jelas Menkes Budi dalam konferensi virtual yang ditayangkan melalui Youtube Kementerian Kesehatan, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Jelang Idul Adha, Satgas Covid-19 Malinau Lakukan Tes Antigen untuk Petugas Penyembelih Hewan Kurban

"Kita sekarang sudah berbicara dengan ITAGI mengenai hal itu. Kita harus mendengarkan pihak-pihak ahli mengenai pemberian vaksin ini," lanjut Menkes.

Menurut Budi, dari sejumlah penelitian yang ada, 99 persen anak-anak di bawah 18 tahun sembuh dari Covid-19 dibandingkan kelompok usia 18 tahun ke atas.

"Sekarang kita sedang melakukan penelitian bagaimana mengenai keparahan saat anak terpapar Covid-19. Ada memang datanya di seluruh dunia untuk usia di bawah 18 tahun itu 99% lebih bisa sembuh dibandingkan dengan usia yang di atas 18 tahun," terang dia.

Sebelumnya diketahui Vaksin Pfizer telah selesai melakukan uji klinis pada kelompok 12 - 15 tahun. Pengunaan vaksin Pfizer sendiri telah dimulai untuk usia 16 tahun.

Sementara untuk vaksin Sinovac juga telah mengeluarkan izin penggunaan vaksin untuk anak berusia 3 - 17 tahun.

Kenali Covid-19 Varian Delta

Dikutip dari forbes.com, melalui Tribunnews.com varian delta juga dikenal sebagai B.1.617.2, menjadi jenis baru dari virus corona Covid-19.

Varian Delta pertama kali diidentifikasi muncul di India, sifatnya mudah menular dan lebih berbahaya.

Risiko yang ditimbulkan dari varian delta tampaknya lebih mengerikan dari virus corona 19 pada umumnya.

Varian Delta menyumbang sekitar 25 persen kasus, meningkat antara setiap harinya di Kansas.

Baca juga: Ruang Isolasi Covid-19 di Irak Terbakar, 50 Pasien Tewas Terjebak, Kabarnya Tabung Oksigen Meledak?

Lalu apa bedanya gejala umum virus corona dengan varian delta?

Dikutip dari who.int, gejala Covid-19 yang paling umum hingga yang parah:

- Demam

- Batuk kering

- Kelelahan

- Kehilangan rasa atau bau

- Hidung tersumbat

- Konjungtivitis (juga dikenal sebagai mata merah)

- Sakit tenggorokan

- Sakit kepala

- Nyeri otot atau sendi

- Berbagai jenis ruam kulit

- Mual atau muntah

- Diare

- Menggigil atau pusing

- Sesak napas

- Kehilangan selera makan

- Kebingungan

- Nyeri atau tekanan terus-menerus di dada

- Suhu tinggi (di atas 38 °C)

Baca juga: Daftar Makanan yang Dilarang Dikonsumsi Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri

Gejala Varian Delta:

- Sakit perut

- Hilangnya selera makan

- Muntah

- Mual

- Nyeri sendi

- Gangguan pendengaran

- Sakit kepala

- Sakit tenggorokan

- Pilek Demam

Jika Anda mengalami gejala-gejala Covid-19, sebaiknya segera lakukan Isolasi Mandiri. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved