Idul Adha

Idul Adha Dilaksanakan Terbatas, Pemkot Samarinda Pastikan Harga Sembako, Listrik dan Air Stabil

Pemkot Samarinda bersama Majelis Ulama indonesia (MUI) dan Kemenag, telah mengeluarkan Surat Edaran tentang pelaksanaan Idul Adha mendatang.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Wakil Walikota Samarinda, Rusmadi Wongso. Pastikan tak ada pemotongan hewan kurban di masjid-masjid. TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemkot Samarinda bersama Majelis Ulama indonesia (MUI) dan Kemenag, telah mengeluarkan Surat Edaran tentang pelaksanaan Idul Adha mendatang.

Salah satu isi dari edaran tersebut adalah pemotongan hewan kurban harus dilakukan di rumah potong hewan dan bukan di masjid.

Wakil Walikota Samarinda, Rusmadi Wongso mengatakan sudah menginstruksikan kepada kelurahan di tiap kecamatan dibantu jajaran TNI/Polri untuk menjamin tidak ada pemotongan hewan kurban di masjid-masjid.

"Meski hari raya kurban kali ini penuh keterbatasan, yang terpenting kita bersyukur pasokan bahan pokok tersedia dan stabil," terang Rusmadi saat dikonfirmasi media, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Antisipasi Pencurian Hewan Kurban Idul Adha, Polisi di Samarinda Tingkatkan Patroli

Untuk menjamin hal tersebut, dikatakannya Pemkot sudah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk melakukan pengawasan.

Ia juga mengatakan untuk kestabilan pasokan dan harga listrik akan dijamin oleh Manager PT PLN Persero

"Karena kita surplus (jumlah pemasukan listrik lebih besar, daripada pengeluaran,red) ini yah jadi listrik aman," jelasnya.

Selain itu juga Rusmadi meminta kepada Direktur Perumdam Tirta Kencana Samarinda untuk memastikan daerah-daerah yang selama ini rawan tingkat distribusi airnya rendah agar teraliri tanpa kendala.

"Perumdam Tirta Kencana harus mengatur secara pasti supaya daerah tersebut tidak kekurangan air, apalagi dalam Idul Adha nanti," tegasnya.

Baca juga: Bagikan 25 Hewan Kurban, Wabup Kukar Serahkan Sapi ke Pengurus Masjid Agung Tenggarong

Sementara itu pelaksanaan Idul Adha akan bertepatan dengan berakhirnya PPKM Ketat nantinya.

Namun Rusmadi kembali mengatakan hari kedua dan ketiga perayaan pasti ada potensi kerumunan.

Oleh sebab itu Pemkot akan melihat bagaimana intensitas kasus Covid-19.

"Kalau aman, berarti PPKM bisa berakhir. Tetapi Nauzubillah kalau kasusnya meningkat, itu yang kita hindari. Jadi tetap akan diperpanjang PPKM-nya," jelasnya.

"Namun kita harus optimistis kasus postitif di Samarinda terus menurun. Tetap menjaga kesadaran prokes dan mari membangun herd imunity bersama," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved